Harga Solar Turun, Ini Reaksi Menko Sofyan Djalil

Plt Dirjen Migas I Nyoman Wiratmaja Puja menyatakan harga solar akan turun dari Rp 6.400 menjadi Rp 6.200 per liter pada 15 Februari ini.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Feb 2015, 14:58 WIB
Sejumlah kendaraan sedang mengantri BBM di SPBU Cikini. Presiden Jokowi mengumumkan penurunan harga BBM bersubsidi jenis Premium dan Solar, Jumat (16/1/2015) dari Rp. 7.600 menjadi Rp 6.600/liter, dan solar Rp 6.400/liter. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil membantah pemerintah telah memutuskan akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar menjadi Rp 6.200 per liter. Hal ini menyusul pernyataan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menyebut penyesuaian akan berlaku pada 15 Februari 2015.

"Harga Solar turun? Nggak ah," ungkap Sofyan usai menghadiri Seminar CEO Gathering Indonesia Economic Perspektive, Infrastructure and Manufacture Investment Opportunities and Challenges 2015-2019 di Gedung BKPM, Jakarta, Rabu (11/2/2015).

Menurut dia, pemerintah masih menghitung harga BBM subsidi Solar dari kondisi harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). "Belum tahu, kan kita harus itung dulu. Jadi belum ada keputusan tentang masalah tersebut," kata Sofyan.

Sebelumnya Pelaksana Tugas Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, I Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, harga BBM Solar akan turun dari Rp 6.400 menjadi Rp 6.200 per liter pada 15 Februari ini. Alasannya, harga rata-rata MOPS sekira US$ 45 per barel.

"Jika tetap stabil pada angka tersebut, maka harga Solar sekira Rp 6.200 per liter," pungkas dia. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya