Proyek Mobil Nasional Digarap Swasta Tanpa Uang Negara

Menko Perekonomian, Sofyan Djalil menuturkan, kerja sama proyek mobil nasional kerja sama dengan Proton merupakan inisiatif swasta.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 08 Feb 2015, 08:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneken kontrak kerjasama dengan Proton Holdings Berhad untuk pengembangan dan produksi mobil nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Agenda lawatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Malaysia, salah satunya menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan otomotif Malaysia Proton Holdings Berhad dengan perusahaan otomotif dalam negeri PT Adiperkasa Citra Lestari.

Perjanjian kerjasama ini akan menjadi cikal bakal kebangkitan mobil nasional (mobnas) di Indonesia. Indonesia sebelumnya telah memasarkan mobnas merek Timor dan Bimantara Cakra yang diproduksi di era 1995-an.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menilai, kerjasama dalam proyek mobnas ini merupakan inisiatif pihak swasta. Penandatanganan itu akan ditindaklanjuti dua perusahaan ini dengan menggarap studi kelayakan (feasibility study/FS).

"Ini adalah inisiatif swasta dan masih MoU. Mereka selanjutnya akan melakukan studi kelayakan," kata dia dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu (8/2/2015).

Senada, Menteri Perindustrian Saleh Husin menegaskan kerjasama tersebut sama sekali tidak melibatkan unsur pemerintah, termasuk menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Penandatanganan MoU murni business to business, privat to privat. Jadi tidak ada keterlibatan unsur pemerintah baik menggunakan APBN maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," cetus dia.

Sekadar informasi, nota kesepahaman itu diteken oleh CEO Proton Datuk Harith Abdullah dan CEO PT Adiperkasa Citra Lestari Abdullah Mahmud Hendropriyono. Disaksikan oleh Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Najib Tun Razak dan Presiden RI Jokowi di Malaysia. (Fik/Ahm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya