Pengusaha SPBU di Yogya Rugi Puluhan Juta

Sebenarnya, waktu yang diberikan oleh pemerintah untuk menyesuaiakan atau menghabiskan stok BBM cukup lama yaitu selama dua hari.

oleh Yanuar H diperbarui 21 Jan 2015, 10:02 WIB

Liputan6.com, Yogyakarta - Pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tergabung Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaku rugi puluhan juta rupiah dengan turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ketua BPC Hiswana Migas DIY, Siswanto mengatakan, turunnya harga BBM yang diterapkan pemerintah mulai Senin (19/1) kemarin memang membuat beberapa SPBU mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Jumlah tersebut dinilai cukup besar bagi pengusaha SPBU. Pasalnya pemerintah telah dua kali menurunkan harga BBM dua kali dalam bulan ini.

"Ya rugi biasa lah ada yang Rp 10 juta ada yang Rp 20 juta. Tapi tidak semuanya rugi ya, ada yang tidak rugi juga, yang bilang rugi ya itu jumlahnya," ujar Siswanto seperti ditulis Rabu (21/1/2015).

Siswanto mengaku, sebenarnya, waktu yang diberikan oleh pemerintah cukup lama yaitu selama dua hari. Pengumuman turunnya BBM yang dilakukan pemerintah pada Jumat (16/1) sedangkan pelaksanaannya dilakukan pada Senin (19/1/2015).

Dalam kalkukasi yang dibuat oleh para pengusaha SPBU, kerugian yang bisa dialami cukup kecil. Tetapi karena ternyata warga banyak yang memilih membeli BBM pada hari Senin atau setelah diterapkan maka kerugian membengkak. Padahal jika stoknya habis di hari Minggu (18/1) maka dirinya tidak akan alami kerugian.

"Ya memang meminimalisir kerugian dari pihak pengusaha. Tapi selama dua hari itu warga banyak belinya pas hari senin pagi. Tidak ada yang beli hari minggu jadi ya mungkin warga menahan beli BBM pas minggu itu," ujwrnya.

Siswanto menyebut warga yang memilih membeli pada hari Senin membuat jumlah stok yang seharusnya habis di hari Minggu baru habis di hari Senin. Kondisi ini membuat beberapa spbu kehabisan stok BBM. Namun Ia memprediksi jika hari selanjutnya kemungkinan telah kembali normal.

"Ya memang sempat kosong kemarin. Tapi saya yakin besok sudah normal lagi. Hari ini memang masih ada yang kosong tapi liat besok sudah normal kok," ujarnya. (Fathi mahmud/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya