Teknologi PGS, Hindari Terjadinya Bayi Tabung Kembar

Kemampuan memilih cukup satu embrio dengan kromosom terbaik hindarkan terjadinya bayi tabung kembar.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 21 Jan 2015, 14:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Teknologi terkini di dunia bayi tabung bernama Pre-Implantation Genetic Screening (PGS) sudah masuk ke Indonesia dan sebentar lagi akan diterapkan. Teknologi ini hanya akan mengimplantasi satu embrio dengan kromosom terbaik yang meningkatkan keberhasilan lahirnya seorang anak.  

Lewat teknologi ini, akan diketahui mana embrio dengan kromosom yang terbaik. Sehingga tidak memasukkan dua atau tiga, cukup satu saja. Sehingga ibu tidak akan mengandung bayi kembar yang menurunkan keberhasilan bayi tabung.

"Kehamilan kembar itu akan meningkatkan risiko prematur. Dengan kembar dua, rata-rata waktu persalinan sekitar 36-37 minggu, kembar tiga waktu rata-rata persalinan pada 32-34 minggu," terang dokter kandungan dari RSIA Bunda, Ivan R. Sini saat ditemui di RSU Bunda, Jakarta (20/1/2015).

Berbeda dengan program bayi tabung yang tidak melakukan PGS, karena tidak diketahui secara pasti mana kromosom yang baik atau tidak sehingga dimasukkan dua atau tiga embrio. Jika dua atau tiga embrio berhasil akan melahirkan anak kembar yang meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya