Liputan6.com, Jayapura - Sebulan lebih peristiwa penembakan 5 warga sipil di Paniai, Papua, telah berlalu. Namun polisi belum meningkatkan kasus penyelidikan peristiwa ini ke arah penyidikan.
Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende beralasan banyak warga setempat yang enggan memberikan keterangan sebagai saksi peristiwa penembakan itu.
"Kami kesulitan dalam mengumpulkan keterangan dari warga sipil. Sampai saat ini sudah ada 56 saksi, 20 di antaranya dari anggota polisi dan sisanya TNI yang telah kami minta keterangannya. Penduduk Pondok Natal tidak kooperatif dengan kami," jelas Yotje Mende di Jayapura, Papua, Jumat (16/1/2015).
Saat ini, tim penyidik gabungan masih terus mengumpulkan barang bukti dalam peristiwa tersebut. "Kami juga masih menunggu hasil forensik dari Mabes Polri. Sebab tim kasus ini dipimpin oleh pusat. Belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini," papar Kapolda Papua.
Walaupun banyak tudingan yang menyebutkan polisi sangat lambat dalam mengungkap kasus tersebut, ia yakin pengungkapan kasus ini cepat atau lambat akan terungkap. "Kami tidak mau berandai-andai. Dan pengungkapan kasusnya harus didasari dengan bukti dan fakta di lapangan yang saat ini sedang dalam proses tim ahli," ujar Yotje Mende.
Sebelumnya, keluarga korban penembakan dan masyarakat Paniai mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi menertbitkan keputusan presiden (keppres) untuk membentuk Komisi Penyelidikan Pelanggaran Hak Asasi Manusia (KPP HAM). Bukan Tim Pencari Fakta atau Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
Ini dilakukan sesuai dengan pembentukan KPP HAM yang arahnya jelas, akan berakhir di Pengadilan HAM. Masyarakat dan keluarga korban penembakan juga mendesak Komnas HAM RI untuk segera menyikapi hal itu dengan membentuk KPP HAM yang terdiri dari beberapa anggota Komnas HAM dan unsur masyarakat sipil.
Seperti diamanatkan dalam Pasal 18 ayat (2) UU No. 26/2000 tentang Pengadilan HAM, untuk melakukan investigasi secara komprehensif, tuntas, dan menyeluruh.
Pada 8 Desember 2014, penembakan terjadi di Paniai. Lima orang tewas dan 10 orang terluka dalam kejadian tersebut. Pemicu dalam peristiwa ini diduga salah paham yang berbuntut pada pemukulan antara warga dan aparat keamanan, sehingga berakhir pada penembakan warga. (Ans)
Kapolda Papua: Belum Ada Tersangka dalam Penembakan Paniai
Padahal, sebulan lebih peristiwa penembakan 5 warga sipil di Paniai, Papua, telah berlalu.
diperbarui 17 Jan 2015, 05:09 WIBIlustrasi Penembakan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jakarta Lepas Status Ibukota, Jababeka Siap jadi Kota Metropolitan
Penelitian: Puasa Media Sosial Bisa Bikin Seseorang Lebih Percaya Diri
Hakim MK Mulai Rapat Permusyawaratan Hakim, Putuskan Perselisihan Hasil Pileg
5 Syarat Badal Haji Bagi Orang yang Sudah Meninggal, Simak Pula Hukumnya
VIDEO: Viral! SD Muhammadiyah Plus Salatiga Sewa Pesawat untuk Studi Tur ke Jakarta
Persaingan PLN Mobile Proliga 2024 Berlanjut ke Gresik, Penentuan Juara Putaran Pertama
Kisah Unik Syekh Abu Yazid Al-Busthami Bikin Pelacur Cantik Bertaubat
Sri Mulyani: Masa Transisi Pemerintahan Indonesia Unik, APBN Mendatang Disiapkan Pemerintah saat Ini
Review IF: Imaginary Friends, Film Anak Gemoy dengan Pesan Hangat untuk Penonton Senior
Kronologi Pesawat Garuda Indonesia Keluar Api saat Angkut Jemaah Haji, Terpaksa Mendarat Lagi di Makassar
Airlangga soal Peluang Golkar Usung Raffi Ahmad di Pilgub Jateng: Kalau Surveinya Bagus, Terus
Ingin Main Game Honor of Kings? Cek Dulu Spesifikasi HP Android Kamu!