Menyusui Tak Sekadar Beri ASI

Menyusui identik dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) untuk buah hati tercinta. Namun, menyusui sebenarnya lebih dari itu.

oleh Melly Febrida diperbarui 07 Jan 2015, 15:46 WIB
Di Inggris, ada 11.500 kematian akibat kanker payudara setiap tahun di Inggris. Sebab, hanya 23 persen ibu yang bertahan menyusui.

Liputan6.com, Jakarta Menyusui identik dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) untuk buah hati tercinta. Namun, menyusui sebenarnya lebih dari itu. Proses menyusui merupakan awal dari proses mengasuh anak dalam keluarga.

Demikian disampaikan Ketua Panitia Ketua Panitia AIMI-Andalan Breastfeeding Fair 2014 Cessy Soemitro dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Rabu (6/1/2015).

Hal senada disampaikan Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Mia Sutanto. Menurutnya, proses menyusui bukan hanya melibatkan fisik semata, namun juga pikiran, hati dan emosi dari ibu, bayi, ayah dan juga keluarga terdekat lainnya.

Di lain pihak, Aditya Anugrah Putra, GM Reproductive Health Business Unit, DKT Indonesia, menjelaskan, untuk menyukseskan ASI Ekslusif, ibu menyusui hendaknya didukung penggunaan kontrasepsi agar masa-masa indah itu tak hamil saat menyusui.

"Masyarakat kita masih perlu edukasi mengenai bagaimana penggunaan kontrasepsi dapat mendukung sukses pemberian ASI eksklusif. Pencegahan kehamilan diperlukan saat pemberian ASI, sehingga Ibu dapat mencapai target pemberian ASI secara maksimal", jelas Aditya.

Di bawah Program KB Andalan, DKT menawarkan "Pil KB Andalan Laktasi" yang memiliki formulasi khusus untuk ibu menyusui. Aditya menjelaskan bahwa Pil KB Andalan Laktasi memiliki hormon yang dapat membantu mencegah kehamilan tanpa mempengaruhi produktifitas ASI, dan kesehatan bayi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya