Gudeg Kaleng Kini Jadi Primadona Para Wisatawan Yogyakarta

Gudeg kaleng selain tahan lama juga mudah untuk dibawa kemana-mana.

oleh Yanuar H diperbarui 29 Des 2014, 17:35 WIB
Gudeng kaleng selain tahan lama juga mudah untuk dibawa kemana-mana.

Liputan6.com, Yogyakarta- Gudeg memang sering menjadi buah tangan bagi wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Namun gudeg yang tidak tahan lama membuat para pedagang gudeg kewalahan hingga akhirnya mereka menciptakan gudeg kaleng. Chandra Setiawan, pemilik Gudeg Bu Lies mengaku membuat gudeg kaleng ini untuk memudahkan para wisatawan ataupun warga Jogja yang berpergian keluar kota. Walaupun mereka bepergian, namun tetap dapat menikmati gudeg yang lezat.

Gudeg kaleng miliknya diakui Chandra bisa bertahan selama satu tahun. "Kalo gudeg biasa mungkin bisa bertahan selama 3-4 hari. Sementara gudeg kaleng ini bisa tahan sampai satu tahun. Selain itu, para wisatawan pun dapat membawa pulang gudeg ini dengan mudah karena dikemas dengan kaleng," ujar Chandra. 

Foto dok. Liputan6.com


Chandra mengatakan dalam proses pembuatannya memakan beberapa tahap. Mulai dari sterilisasi, penghampaan udara, sterilisasi kaleng sampai pengeringan. Saat proses sterilisasi gudeg akan dipanaskan dengan suhu 90°C.

"Setelah penghampaan udara di permukaan gudeg menggunakan uap panas pada suhu 90° C – 95° C. Kemudian gudeg yang sudah dikemas dalam kaleng tertutup itu dimasukkan kedalam alat sterilisasi dengan suhu 121° C," ujar Chandra yang juga ketua paguyuban gudeg Wijilan ini.

Chandra mengatakan gudeg kalengnya cukup diminati oleh para pembeli. Setiap hari, gudeg kalengnya bisa terjual hingga 500 kaleng. Harga yang dibanderol oleh Chandra pun cukup bersahabat, yaitu Rp 30 ribu untuk setiap kaleng gudegnya. "Setiap hari, kami mampu menjual 500 kaleng gudeg," katanya. (Fathi mahmud/Igw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya