Liputan6.com, Jakarta - Rencana Yahoo untuk menjual foto berlisensi Creative Commons memancing amarah para fotografer. Salah satunya adalah fotografer amatir, Liz West.
Menurut penuturan West, seseorang setiap dua kali dalam sepekan meminta izin untuk menggunakan satu dari hampir 12 ribu gambar yang diunggahnya ke situs berbagi foto Flickr. West mengaku senang dengan hal tersebut.
Namun dia tidak menyambut positif langkah baru Yahoo sebagai pemilik Flickr, untuk mencetak foto miliknya dan orang lain yang berlisensi Creative Commons di Flickr. Yahoo berencana menjual setiap foto dengan harga US$49 dan akan menyimpan semua keuntungannya.
"Ini menggangu saya karena orang lain menjual foto-foto itu, sedangkan saya memberikannya secara gratis," kata West seperti dilansir The Wall Street Journal, Jumat (12/12/2014).
West adalah salah satu dari jutaan kontributor Creative Commons, sebuah 'penyimpanan' online untuk gambar dan tulisan. Para kreator mengizinkan karya mereka di Creative Commons untuk digunakan kembali secara gratis, tapi dengan syarat tertentu. Kreator, misalnya, dapat menentukan apakah karya mereka bisa digunakan untuk tujuan komersial dan memastikan menerima kredit atas semua karya yang terinsiprasi dari karyanya.
Yahoo pada pekan lalu mengatakan akan mulai menjual hasil cetak dari 50 juta foto berlisensi Creative Commons, serta sejumlah foto lain yang juga dipilih dari Flickr. Untuk foto terpilih itu, kreatornya akan menerima 51 persen dari penjualan. Sedangkan semua pendapatan dari foto Creative Commons akan masuk ke kantong Yahoo.
Perusahaan internet itu mengatakan bahwa pihaknya telah mematuhi peraturan Creative Commons, dengan hanya menjual foto untuk penggunaan komersial. Semua foto akan dilengkapi stiker kecil bertuliskan nama kreatornya.
Juru bicara Creative Commons, organisasi nirlaba yang dibentuk pada 2011, mengatakan bahwa Yahoo tidak melanggar lisensinya. "Secara legal, Flickr memang tidak tampak melakuan kesalahan," kata Direktur Properti Intelektual di Electronic Frontier Foundation, Corynne McSherry.
Salah satu pendiri Flickr, Stewart Butterfield, menilai rencana Yahoo menjual foto-foto dari Flickr tidak memikirkan jangka panjang. "Sulit dibayangkan bahwa pendapatan dari penjualan foto akan menutupi kerugian karena kehilangan kepercayaan fotografer," ungkap Butterfield yang hengkang sejak 2008.
The Wall Street Journal mengaku menghubungi 14 fotografer berlisensi Creative Commons yang mem-posting foto mereka di Flickr. Delapan di antaranya mengaku tidak keberatan karena karya mereka akan mendapatkan perhatian. Enam orang lainnya keberatan karena Yahoo meraup keuntungan dari karya-karya mereka.
(din/dew)
Jualan Foto, Yahoo Diamuk Fotografer
Rencana Yahoo untuk menjual foto berlisensi Creative Commons memancing amarah para fotografer.
diperbarui 12 Des 2014, 15:12 WIBRencana Yahoo untuk menjual foto berlisensi Creative Commons memancing amarah para fotografer.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kisah KH Hasyim Asy'ari Menggendong Nabi Khidir yang Menyamar Jadi Kakek Lumpuh, Disaksikan Mbah Kholil Bangkalan
Aliran Uang yang Dicuri Tersangka Pembunuhan Wanita dalam Koper
Catat, 6 Rekomendasi Tempat Wisata Dekat Stasiun Tugu Jogja
Bulan Terus Mengecil, Ini Dampaknya bagi Manusia
Kesaksian Gus Baha, Alam Jin Memang Benar-Benar Mengerikan
Polda Metro Asistensi Kasus Tewasnya Mahasiswa STIP Jakarta
Catatan Historis Gunung Ruang: Upaya Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana
Perjuangan Nurjanah Anak Pemulung Bantar Gebang Wujudkan Mimpi Jadi Sarjana
Amalan Agar Dibantu Menjawab Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir di Alam Kubur
Komitmen Indonesia di OECD, Airlangga Sebut Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Mahasiswa STIP Jakarta yang Tewas Diduga Dianiaya di Kamar Mandi Kampus
6 Alasan Mengapa Cristiano Ronaldo Layak Jadi Pemain Terbaik Real Madrid Sepanjang Masa