PPP Kubu Romi: Tunggu Elite, Kami Sepakat Islah Sebulan

Aksi pendudukan diawali dengan kedatangan puluhan orang berpakaian serba hitam dan didominasi kulit hitam tiba-tiba mendatangi kantor terseb

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 02 Des 2014, 17:44 WIB
Ilustrasi PPP

Liputan6.com, Jakarta - PPP kubu ketua umum versi Muktamar Surabaya, Romahurmuziy, berusaha melakukan aksi pendudukan paksa kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Aksi tersebut berakhir dengan kesepakatan kedua kubu untuk duduk bersama menempati kantor tersebut.

Aksi pendudukan diawali dengan kedatangan puluhan orang berpakaian serba hitam dan didominasi kulit hitam tiba-tiba mendatangi kantor tersebut.

Mereka memaksa masuk dan menguasai kantor yang selama ini diduduki kubu ketua umum Suryadharma Ali. Kubu Suryadharma Ali telah menggelar muktamar di Jakarta dan menetapkan Djan Faridz sebagai ketua umum.

Perundingan pun dilakukan agar tidak menimbulkan keributan berkepanjangan. Akhirnya, Wakil Ketua Umum PPP kubu Romi, Muhammad Mardiono, masuk untuk melaksanakan perundingan. Kesepakatan islah pun terwujud.

"Sambil menunggu para elite ke sini, kita membuka ruang untuk islah selama 1 bulan. Intinya itu," kata Mardiono, Selasa (2/12/2014).

Dengan begitu, baik kubu Romahurmuziy atau kubu Djan Faridz boleh menggunakan kantor DPP PPP untuk melaksanakan kegiatan partai. Sekaligus, dijaga untuk oleh satgas dari kedua kubu.

"Kantor dipakai bersama dan dijaga oleh satgas 10 orang 10 orang siang dan malam. Aktivitas itu dilakukan mulai hari ini," tandas pria yang menjabat sebagai Ketua DPW PPP Banten itu. (Mvi/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya