Penguatan Dolar Masih Bayangi Rupiah

Meski begitu data ekonomi Amerika Serikat yang membaik membuat dolar terus menguat dan membayangi pergerakan nilai tukar rupiah.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 17 Nov 2014, 12:51 WIB
Ilustrasi Pantau Rupiah (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Defisit transaksi berjalan kuartal III-2014 susut sebesar 4,06 persen dari produk domestik bruto (PDB) menjadi sentimen cukup positif bagi nilai tukar rupiah awal pekan ini. Meski begitu data ekonomi Amerika Serikat yang membaik membuat dolar terus menguat dan membayangi pergerakan nilai tukar rupiah.

Dikutip dari data valuta asing Bloomberg, Senin (17/11/2014), mencatat nilai tukar rupiah menguat 0,15 ke level 12.195 per dolar AS pada perdagangan pukul 10.24 waktu Jakarta. Sebelumnya rupiah juga tercatat dibuka menguat di level 12.182 per dolar AS.

Pada perdagangan hari ini hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah tercatat masih berkutat di kisaran 12.175-12.205 per dolar AS.

Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia menunjukkan, nilai tukar rupiah menguat ke level 12.193 per dolar AS dari perdagangan akhir pekan lalu di level 12.206 per dolar AS.

"Masih ada risiko dari segi politik. Sementara para investor masih cenderung melakukan aksi wait and see menanti keputusan pemangkasan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM)," ungkap ekonom PT Mandiri Sekuritas, Leo Rinaldy.

Dia menjelaskan, fenomena global juga masih membayangi pergerakan nilai tukar rupiah. (Sis/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya