Liputan6.com, Jakarta - Beberapa pekan ini, nilai tukar rupiah terus mengalami tekanan. Bahkan pagi ini, Jumat (10/10/2014), nilai tukar rupiah menyentuh level Rp 12.207 per dolar AS. Menurut ekonomi, ada dua penyebab mengapa nilai tukar rupiah terus tertekan.
"Rupiah sekarang Rp 12.200, saat kemenangan Jokowi diumumkan Rp 11.200, ini kerja dua pihak," kata Pengamat Ekonomi yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank Permata Tbk, Tony Prasetiantono, dalam diskusi Indonesia Knowledge Forum III 2014, di kawasan bisnis Sudirman, Jakarta, Jumat (10/10/2014).
Penyebab pertama yang membuat rupiah melemah adalah pengaruh dari domestik, yaitu meningkatnya subsidi energi. Sedangkan penyebab kedua berasal dari luar negeri. Menurut Tony, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh membaiknya perekonomian Amerika serikat (AS).
"Ada masalah sentimen yang berasal dari pertumbuhan ekonomi di Amerika. Negara tersebut mengalami perbaikan berupa pertumbuhan 240 ribu employment di non farm economist, artinya 240 ribu lapangan kerja baru. Ini berarti ekonomi Amerika membaik sehingga dolar menguat dan rupiah melemah," tuturnya.
Untuk diketahui, berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah kembali mengalami koreksi ke level Rp 12.207 per dolar AS. Pada perdagangan sebelumnya, nilai tukar dolar sempat menguat ke level Rp 12.190 per dolar AS.
Sementara data valuta asing (valas) Bloomberg, Jumat (10/10/2014), menunjukkan nilai tukar rupiah dibuka melemah di level Rp 12.210 per dolar AS. Nilai tukar rupiah terkoreksi tipis 24 poin dari penutupan sebelumnya di level Rp 12.186 per dolar AS.
Pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah tercatat melemah 0,17 persen ke level Rp 12.206 per dolar AS. Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih bertengger di kisaran Rp 12.199 per dolar AS hingga Rp 12.217 per dolar AS. (Pew/Gdn)
Ini Dua Penyebab Rupiah Terus Tertekan
Penyebab pertama yang membuat rupiah melemah adalah pengaruh dari domestik, yaitu meningkatnya subsidi energi.
diperbarui 10 Okt 2014, 16:24 WIBIlustrasi Rupiah Turun (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Memilih Produk Penumbuh Brewok yang Tepat, Jangan Salah Beli
China Dukung Surat Penangkapan PM Israel dan Pimpinan Hamas
Barisan Pengusaha Pejuang Dukung Bobby Nasution Gabung Gerindra dan Daftar Maju Pilgub Sumut 2024
Petinggi PT BSP Rugikan Negara Miliaran Rupiah, Jaksa Tuntut Dipenjara 8 Tahun 6 Bulan Penjara
10 Rekomendasi Produk Penumbuh Brewok Terbaik Edisi 2024
PHE Beberkan Sederet Program Lingkungan Jaga SDA di World Water Forum 2024
Bulog Resmikan Logo Baru, Wamen BUMN Titip Pesan Ini
Polisi Tangkap Petinggi BNI di Riau, Terlibat Korupsi Kredit Rugikan Negara Rp45 Miliar
Apakah Ibu Hamil Boleh Menggunakan Kosmetik? Begini Cara Memilih Produk yang Tepat
Top 3 Berita Hari Ini: Pelajaran dari Kasus Turbulensi Parah di Pesawat Singapore Airlines SQ321 Menurut Penumpang: Pasang Sabuk Pengaman
KPU Jatim Tunggu Arahan Pusat terkait Nasib Caleg DPD Kondang Ayu yang Dinyatakan Melanggar
AVC Challenge Cup Terbentur PLN Mobile Proliga 2024, PBVSI Janjikan Hal Ini untuk Kompetisi Musim Depan