Hamas Tolak Gencatan Senjata yang Dipelopori Mesir

Gencatan senjata seyogianya akan dimulai hari ini pukul 09.00 waktu setempat.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 15 Jul 2014, 11:09 WIB
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Gaza - Operasi Protective Edge yang dilakukan oleh Israel terhadap Gaza sudah memasuki pekan kedua. Masih intensnya serangan demi serangan, memicu inisiatif gencatan senjata yang dipelopori oleh Mesir.

Dikutip dari Haaretz, Selasa (15/7/2014), menurut proposal terkait hal itu, gencatan senjata akan dimulai hari ini pukul 09.00 waktu setempat.

Sementara kabinet keamanan Israel dijadwalkan akan bertemu pukul 07.00, untuk membahas usulan tersebut.

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menerima tawaran itu, dan akan dilepas ke forum (untuk voting). Menteri Ekonomi Naftali Bennett dikabarkan akan memilih terhadap gencatan senjata," kata seorang pejabat senior Israel.

Kendati demikian, juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri menyatakan menolak proposal tersebut pada Senin malam. "Kami adalah penduduk (Gaza), dan resistensi adalah hak rakyat kami," ucap Sami sebagai alasan.

Sebelumnya, 3 buah roket menghantam sebuah mobil yang diparkir di Eilat, menandai pertama kalinya kota itu ditargetkan lawan Israel selama Operasi Protective Edge. Sepuluh orang terluka akibat pecahan peluru, dan 10 dlainnya irawat karena shock.

Sedangkan sejak operasi dimulai pada 8 Juli, 178 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 1.100 telah terluka. Rumah sakit Gaza melaporkan, mereka kekurangan obat-obatan dan peralatan, terutama untuk luka trauma.

Sejak awal operasi, lebih dari 700 roket telah mendarat di dalam Israel. Hanya sebagian kecil mendarat di daerah perkotaan.

Iron Dome, pencegat roket yang menuju Israel, memiliki tingkat keberhasilan 87 persen. Sehingga sampai saat ini belum ada korban jiwa. (Ein)

Baca Juga:

'Ketukan' Maut Israel di Atap Rumah Warga Gaza

RI Diminta Ajak ASEAN Bersikap Atas Konflik Gaza

3 Roket Tembus Kota Pantai Eilat Israel

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya