Sektor Pariwisata RI Bisa Manfaatkan Krisis Thailand

Darurat militer yang diterapkan pemerintah Thailand dianggap menjadi keuntungan tersendiri bagi Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Mei 2014, 15:52 WIB
Sehari setelah digulingkan militer melalui upaya kudeta mantan Perdana Menteri Thailand Yingluck ditahan bersama sejumlah anggota keluarganya.

Liputan6.com, Jakarta - Darurat militer yang diterapkan pemerintah Thailand dianggap menjadi keuntungan tersendiri bagi Indonesia. Keuntungan paling memungkinkan yaitu pada sektor pariwisata.

"Ada himbauan dari negara-negara supaya warga negaranya tidak ke Thailand. Kita berharap kalau tidak datang ke Thailand tetap datang ke ASEAN yaitu ke Indonesia," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung acara diskusi dengan DPN APINDO, di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Rabu (28/5/2014).

Untuk itu, pria yang akrab disapa CT ini meminta pemerintah pusat seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta pemerintah daerah bisa semaksimal mungkin memanfaatkan kesempatan ini.

"Oleh karenanya saya meminta baik pejabat pemerintah pusat kementerian parisawat dan ekonomi kreatif dan pemerintah daerah serta para pengusaha di bidang pariwisata manfaatkan kesempatan ini sebesar-besarnya untuk bisa menampung turis dari Thailand tadi," lanjut dia.

Selain pada sektor pariwisata, keuntungan juga bisa diambil dari sektor investasi dengan potensi relokasi pabrik-pabrik dari Thailand ke Indonesia. "Investasi itu pasti, dengan begitu kita membuka kesempatan sebesar-besarnya," katanya.

Meski demikian, sebagai sesama negara ASEAN, CT juga menyampaikan rasa prihatinnya terhadap apa yang terjadi di Thailand dan berharap situasi kembali normal.

"Sebagai negara yang bersahabat dengan Thailand kita prihatin, apalagi ASEAN itu filosifinya sharing and carring, jadi kita prihatin dan berharap segera, proses demokrasi supaya bisa dipulihkan supaya mandat rakyat sah itu bisa jalan," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya