Polri Siap Bantu Selidiki Dugaan Aksi Terorisme di Malaysia Airlines

Penyelidikan dilakukan menyusul adanya 7 penumpang asal Indonesia di pesawat tersebut.

oleh Edward Panggabean diperbarui 10 Mar 2014, 13:47 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Mabes Polri siap ikut menyelidiki insiden hilangnya Pesawat Malaysia Airlines Boeing 777-200 dengan nomor penerbangan MH370 tujuan Beijing, China. Penyelidikan dilakukan menyusul adanya 7 penumpang asal Indonesia di pesawat tersebut.

Kapolri Jendral Sutarman menyatakan siap bekerja sama bila dibutuhkan untuk membantu penyelidikan terkait isu adanya penumpang gelap dan terorisme. Terlebih Polri memiliki hubungan kerjasama dengan International Police (Interpol).

"Kita punya kerja sama Interpol, apabila dibutuhkan dan masuknya ke mana dan dari mana, apakah pernah masuk ke kita, itu akan kita lakukan," kata Sutarman di Gedung PTIK Polri, Jakarta, Senin (10/3/2014).

"Apapun, kita kan punya kerja sama interpol, diminta atau tidak diminta akan terus dicari," tegasnya.

Langkah awal yang akan dilakukan Polri, jelasnya, adalah mengambil data antemortem keluarga dari 7 penumpang. Kemudian, Tim Disaster Victim Investigation akan menyerahkan data itu ke Malaysia.

"Apabila tim menemukan korban sudah hancur nggak karuan untuk keperluan DVI, ini korban siapa, termasuk contoh terjadi kecelakaan Shukoi, sudah hancur kan, saya membutuhkan antemortem dan postmortemnya," papar dia.

Menurut Sutarman, bila diyakini korban sudah meninggal dunia, data antemortem akan digunakan pada kepentingan hukum dan keluarganya. Namun, kalau belum ditemukan malah akan menimbulkan persoalan. Otoritas berwenang pun harus memberikan keterangan resmi tentang kejadian itu.

"Apakah hilang seperti Adam Air? Bahwa itu hilang sehingga harus ada pernyataan resmi, bahwa si A, B, C, meninggal dunia. Karena terkait dengan masalah keperdataan dan hukum lainnya," tandas Sutarman. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya