Sukses

Setelah Challenger Lalu Columbia

Columbia semula akan dipensiunkan pada 2001 karena keterbatasan dana dan beberapa kali kerusakan mesin. Selama 16 hari, misi Columbia terakhir menyelidiki fisiologi manusia dan meneliti perjalanan di bumi.

Liputan6.com, Florida: Tim penyelidik Ahad (2/2) memperkirakan kerusakan keping pelindung panas (thermal tile) di sayap kiri sebagai penyebab meledaknya pesawat Ulang-Alik Columbia yang menewaskan tujuh awaknya, 16 menit sebelum mendarat di Kennedy Space Center, Florida, Sabtu silam. Tapi fakta lain menunjukkan sebenarnya Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA (National Aeronautics and Space Administration) mempertimbangkan untuk memensiunkan Columbia pada 2001. Selain keterbatasan dana, pesawat luar angkasa tertua itu beberapa kali mengalami kerusakan mesin selama 20 tahun bertugas.

Namun, NASA memutuskan memperbaiki pesawat seberat 90 ton itu dengan maksud memastikan jadwal beberapa penerbangan. Pemeriksaan yang dimulai pada September 1999 di pabrik pesawat Rockwell International`s Palmdale, California itu menelan biaya US$ 90 juta. Selama 17 bulan, para teknisi NASA memeriksa dan memperbaiki pemasangan listrik di keempat orbiters pesawat. Pesawat luar angkasa itu juga menjalani 100 kali lebih modifikasi.

Sejarah Columbia bermula saat pertama kali terbang ke luar angkasa pada 12 April 1981. Misi penerbangan STS-01 (Space Transportation System) selama dua hari itu menguji pesawat tanpa awak dengan mengirimnya ke orbit bumi dan mendarat dengan aman. Misi yang sukses itu menandai era baru dalam program pesawat antariksa AS.

Columbia semula dinamai the Boston, yang mengacu pada kapal asal Massachusetts dengan kapten Robert Gray. Pada 11 Mei 1792, Gray dan awak kapalnya mengarahkan Columbia mengarungi sungai hingga jarak 1.000 mil. Jalur itu kini dikenal sebagai wilayah tenggara Columbia, Kanada, dan perbatasan Washington-Oregon. Gray juga memimpin Columbia dan awak kapalnya pada pelayaran mengelilingi dunia, membawa kargo ke Canton, Cina, dan kembali ke Boston. Columbia yang juga dipandang sebagai personifikasi feminin AS, berasal dari nama penjelajah terkenal Christopher Columbus.

Jejak Columbia diikuti oleh keempat pesawat luar angkasa lainnya selama sepuluh tahun, Challenger mendarat pada 1982 tapi hancur empat tahun kemudian, Discovery pada 1983, Atlantis pada 1985, dan Endeavour yang dibuat sebagai pengganti Challenger mendarat 1991. Sebuah pesawat uji coba, Enterprise, digunakan untuk tes pendaratan. Di tahun yang sama, pada 12 November, STS-02 membawa perlengkapan ilmiah berupa alat-alat sensor bumi. Tugas selama tiga hari itu juga menandai pertama kali penggunaan Tangan Robot (Remote Manipulator Arm) dengan sukses.

Setahun kemudian selama lima hari sejak 11 November, Columbia pertama kali membawa empat awak yakni Vance D. Brand, Robert F. Overmyer, Joseph P. Allen, and William S. Lenoir. Misi STS-05 ini pertama kali menyebarkan dua satelit komunikasi komersial. Misi STS-09 pada 28 November-8 Desember 1983 menandai tugas pertama laboratorium ruang angkasa.

Selanjutnya STS-80 yang bertugas sejak 19 November hingga 7 Desember 1996 mencatat rekor sebagai pesawat dengan durasi terlama sepanjang sejarah pesawat ruang angkasa yakni 423 jam dan 53 menit. Para awak pesawat menyebarkan dan menarik kembali kendaraan angkasa dan melakukan percobaan penelitian tentang mikro gravitasi.

Adalah Eileen Collins menjadi komandan perempuan pertama yang memimpin misi STS-93 selama empat hari sejak 23 Juli 1999. Pesawat Columbia ini meluncurkan Observatotium Sinar-X Chanrda ke orbit. Saat lepas landas, pesawat ini mengalami kebocoran bahan bakar sehingga kehilangan 4.000 pon hidrogen. Beberapa menit setelah meluncur, sebuah sirkuit pendek mematikan komputer yang mengendalikan dua atau tiga mesin pesawat. Sistem komputer cadangan segera dinyalakan menghindari pendaratan darurat.

Memasuki milenium ketiga, pesawat Columbia STS-109 yang telah diperbaharui membawa tujuh awak untuk memperbaiki teleskop ruang angkasa Hubble. Pada misi di awal 2002 ini, mereka bertugas memasang kamera baru, panel matahari, dan mengganti roda reaksi (reaction wheel) yang membantu menuntun observatorium satelit. Misi ini nyaris dibatalkan saat pemasangan listrik mematikan hampir seluruh komputer dalam pesawat.

Terakhir Columbia STS-107 yang berawak tujuh orang, meledak di ketinggian 60 ribu kaki dari permukaan bumi pada 1 Februari 2003. Pesawat bernilai US$ 2 miliar itu baru saja menyelesaikan misi ilmiah selama 16 hari. Penerbangan STS-107 itu ditujukan untuk meneliti fisiologi manusia dan sejumlah penelitian yang berkaitan dengan perjalanan orang di bumi.

Sebelum peristiwa di atas langit Texas, tercatat dua kecelakaan yang menewaskan awak pesawatnya. Pada 28 Januari 1986, Challenger meledak 73 detik sesaat setelah lepas landas dari Cape Carneval, Florida. Ketujuh awaknya termasuk Christa McAulliffe, seorang guru wanita, tewas. Peristiwa itu memaksa penundaan program pesawat antariksa hingga enam tahun. Tragedi terburuk sebelum Challenger juga terjadi pada 1967. Virgil Grissom, Edward White, dan Roger Chaffe, tiga antariksawan dalam misi Apollo-7 tewas. Mereka sesak napas kekurangan zat asam, ketika pesawat Apollo yang ditumpangi terbakar waktu diuji coba di landasan.(COK)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.