Buruh Perakit Perangkat Apple di China Alami Kondisi Kerja Buruk

Di awal kuartal ketiga tahun 2013 ini tampaknya Apple sedang dirundung permasalahan. Setelah gagal meraup keuntungan signifikan di kuartal kedua 2013, kali ini manufaktur rekanan Apple di China, Pegatron, dikabarkan sedang mengalami tuduhan pengabaian hak asasi para pekerjanya.

Dilansir laman Cnet, Selasa (30/7/2013), baru-baru ini China Labor Watch (CLW) selaku pihak yang berwenang atas pengawasan kesejahteraan pekerja China, menuduh bahwa pabrik-pabrik milik Pegatron di sejumlah lokasi memiliki kondisi bekerja yang lebih buruk dibandingkan Foxconn.

Pegatron, manufaktur raksasa asal China tersebut sejak awal tahun 2013 kemarin memang berhasil merebut kontrak kerja produksi komponen perangkat Apple dari Foxconn.

Berdasarkan data yang dirilis CLW, ditemukan berbagai pelanggaran hak asasi pekerja. Antara lain adalah hak kesehatan dan keselamatan pekerja, kondisi hidup yang buruk di asrama, dan pemaksaan kehendak pada pekerja dengan cara menahan gaji atau kartu identitas pekerja.

Secara keseluruhan CLW menemukan setidaknya 86 buah pelanggaran hak pekerja, termasuk 36 pelanggaran hukum dan 50 pelanggaran etis. Bahkan, CLW pun turut menuduh Apple sebagai pihak yang seharusnya turut bertanggung jawab atas pembiaran buruknya kondisi para pekerja di Pegatron.

Di lain sisi, pihak Apple membantah dengan membeberkan fakta bahwa pihaknya secara teratur mengaudit Pegatron sebanyak 15 kali dalam 6 tahun belakangan. Berdasarkan hasil audit Apple, para pekerja di Pegatron bekerja dalam batas normal, yaitu 46 jam dalam seminggu.

Namun, kepada Wall Street Journal pihak Apple menyatakan pasti akan menindaklanjuti laporan dari CLW tersebut, dan akan melakukan pemeriksaan langsung ke China. (dhi/gal)