Sukses

Indosat Punya 100,8 Juta Pelanggan, Rata-Rata Habiskan 12GB per Bulan

Indosat Ooredoo Hutchison catatkan pertumbuhan sebesar 14 persen secara tahunan dengan jumlah pelanggan yang bertambah 2 juta user per kuartal pertama 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Indosat Ooredoo Hutchison catatkan pertumbuhan sebesar 14 persen secara tahunan (Year over Year/YoY) pada kuartal pertama tahun 2024 (Q1 2024) sebesar Rp 11,7 triliun.

Sekadar informasi, saat ini jumlah pelanggan Indosat adalah 100,8 juta user. Indosat berhasil menambahkan hingga 2 juta pelanggan per kuartal pertama tahun ini dengan pendapatan rerata per pengguna (ARPU) meningkat 14 persen menjadi Rp 37.500. 

Informasi ini diungkapkan oleh President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha di Media Update Q1 Result, Selasa (30/4/2024).

"Pencapaian Indosat Ooredoo Hutchison ini telah memberikan saya kebahagiaan bahwa kami dapat melayani pelanggan hingga ke desa-desa. Kami terus meningkatkan jaringan kami untuk memastikan konektivitas yang lancar dan memberikan pengalaman yang mengesankan bagi pelanggan di seluruh Indonesia," ujar Vikram.

Pertumbuhan pelanggan tersebut membuat trafik data perusahaan meningkat 14,3 persen menjadi 3.858 Petabytes.

Untuk memenuhi kebutuhan akan data tersebut, Indosat juga meningkatkan infrastruktur BTS 4G dengan jumlah 184.000 BTS, naik 20,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Pelanggan Home Broadband

Selain pendapatan dari seluler, segmen home broadband juga mengalami peningkatan yang cukup pesat. IOH mencatatkan revenue untuk bisnis HBB sebesar Rp 250 miliar, dengan jumlah pelanggan mencapai 340 ribu. Menurut Vikhra, pencapaian tersebut merupakan strategi yang memiliki pondasi yang kuat.

"Menurut saya ini adalah strategi jangka panjang yang sulit, tetapi fondasi ini sudah terbentuk,' tutur Vikhra.

Untuk memberikan layanan yang lebih baik, Indosat juga melakukan kerjasama dengan berbagai perusahaan internasional. Terbaru, IOH telah bekerjasama dengan NVIDIA untuk membantu pengembangan AI di Indonesia.

Selain NVIDIA, Indosat juga telah melakukan kerjasama dengan perusahaan lain, seperti MasterCard, Cisco, dan Google.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Indosat Ooredoo Hutchison Memulai 2024 dengan Tangguh

Secara keseluruhan, Indosat Ooredoo Hutchison telah mengukuhkan posisi yang kuat pada kuartal pertama tahun ini.

IOH mencatat peningkatan sekitar 15,8 persen di Q1 2024, naik dari dari Rp 11,9 triliun menjadi Rp 13,8 triliun. Menurut Director & Chief Financial Officer IOH Nicky Leehal ini merupakan hasil dari peningkatan pesat dalam layanan data dan konektivitas perusahaan.

Tak hanya itu, IOH telah meningkatkan EBITDA lebih dari 20 persen tahun ke tahun di kuartal sebelumnya. EBITDA Indosat telah tumbuh sebesar 22,1 persen dari Rp 5,3 triliun menjadi Rp 6,5 triliun pada kuartal pertama tahun 2024.

Margin EBITDA perusahaan juga mencatatkan kenaikan sebesar 2,4 poin persentase menjadi 47 persen.

Pada Q1 2024, Indosat mengalami peningkatan Outlook dari “Stabil” menjadi “Positif” oleh lembaga pemeringkat internasional, Fitch, dan mempertahankan peringkat kredit AA+(idn). Perusahaan juga menerima peringkat idAAA (Stabil) dari Pefindo.

Peningkatan revenue tersebut dibarengi dengan laba bersih yang terjaga. IOH mencatatkan laba bersih (Net Profit) di kuartal satu tahun ini mencapai Rp 1,295 miliar, sedangkan Normalized Net Profit yang tercatat mencapai Rp 1,262 miliar.

 

3 dari 4 halaman

Tantangan Indosat Ooredoo Hutchison untuk Hadirkan Layanan

Indosat Ooredoo Hutchison melihat pasar Indonesia sebagai peluang yang sangat besar. Perusahaan mencatat rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) di indonesia sangat kecil, yakni USD 2,7. Jumlah tersebut kalah dari negara tetangga seperti Thailand yang ARPU dari negara itu mencapai USD 6,3.

Sedangkan untuk pengeluaran masyarakat Indonesia untuk layanan seluler berdasarkan GDP hanya sebesar 1,2 persen di tahun 2023. Jumlah tersebut bahkan kalah dari negara tetangga seperti Filipina yang berada di 1,8 persen dan Malaysia yang mendekati 2 persen.

Tak berhenti sampai di situ, rata-rata penggunaan data seluler di Indonesia terhitung rendah, bahkan kalah jauh dari negara tetangga.

Data dari IOH mencatat Indonesia menghabiskan rata-rata 12GB per bulan. Jumlah tersebut kalah jauh bila dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand yang memiliki rata-rata penggunaan data seluler berkisar 25-26GB.

Rendahnya ARPU dan pengeluaran masyarakat Indonesia untuk biaya seluler menjadi tantangan tersendiri bagi Indosat Ooredoo Hutchison untuk memberikan layanan terbaik guna memberikan masyarakat Indonesia kecepatan internet yang stabil dengan harga yang kompetitif.

4 dari 4 halaman

Indosat Ooredoo Hutchison Hadirkan Solusi AI Bersama NVIDIA

Untuk memberikan layanan terbaik, Indosat Ooredoo Hutchison bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk menghadirkan solusi berupa teknologi revolusioner pelanggan.

Terbaru, IOH bekerjasama dengan NVIDIA untuk menghadirkan layanan AI berbasis cloud untuk perusahaan di Indonesia. Kedua perusahaan mulai menjalin kerjasama sejak menandatangani perjanjian di MWC Barcelona beberapa bulan yang lalu.

Melalui kemitraan bersejarah ini, Indosat bersama dengan anak perusahaannya, Lintasarta, bertujuan untuk menyebarkan akses platform AI terdepan NVIDIA untuk kebutuhan enterprise.

Nantinya, Indosat akan memiliki Graphic Processing Unit (GPU) AI pertama di Indonesia yang akan didistribusikan ke perusahaan yang sekaligus menjadi pelanggan IOH.

Bentuk kerjasama dengan NVIDIA menandakan keseriusan Indosat Ooredoo Hutchison untuk mengembangkan industri AI di Indonesia, President Director & CEO IOH Vikram Sinha menginginkan agar Indonesia menjadi salah satu negara AI yang kuat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.