Sukses

7 Fenomena Astronomi Langka, Pembentukan Gugus Bintang Hingga Gerhana Matahari

Berbagai fenomena astronomi langka telah menjadi inspirasi bagi manusia dalam karya seni, sastra, sains, bahkan telah melahirkan banyak takhayul.

Liputan6.com, Jakarta - Langit malam selalu menyimpan pesona yang tak terlupakan. Di balik gemerlap bintang, tersembunyi berbagai fenomena astronomi langka yang memukau.

Berbagai fenomena astronomi langka telah menjadi inspirasi bagi manusia dalam karya seni, sastra, sains, bahkan telah melahirkan banyak takhayul. Dikutip dari laman Space (21/05/2024), berikut fenomena astronomi langka yang berhasil diabadikan oleh para astronom di dunia.

1. Badai Petir Besar di Permukaan Saturnus

Para peneliti dari Europhean Southern Observatory menemukan badai petir besar di permukaan Saturnus. Menariknya, badai perti ini terjadi secara periodik dalam 20 hingga 30 tahun di belahan Utara Saturnus.

Menurut para astronom, badai petir dahsyat di permukaan Saturnus terjadi saat planet ini memiliki kemiringan maksimum ke arah Matahari. Badai petir besar terjadi dengan dipenuhi awan yang kaya akan amonia, lengkap dengan guntur dan kilat yang ganas.

Badai disertai dengan sekitar 10 sambaran petir terjadi setiap detik dan menguapkan kandungan air di atmosfer Saturnus. Intensitas guntur dan kilat meningkat saat air mengembun, menciptakan badai yang 10 ribu kali lebih kuat daripada yang biasa terjadi di Bumi.

Badai besar ini terjadi karena beratnya air di atmosfer, yang mengakibatkan pendinginan atmosfer bagian atas menjadi sangat dingin. Fenomena ini memicu terjadinya padai setiap 20 atau 30 tahun sekali.

Badai berikutnya akan terjadi sekitar tahun 2030 hingga 2040, dan mungkin badai petir Saturnus dapat dilihat dari bumi.

2. Transit Venus

Fenomena astronomi langka selanjutnya adalah transit Venus. Transit Venus adalah fenomena astronomi di mana posisi planet Venus berada di antara bumi dan matahari.

Selama peristiwa tersebut, Venus dapat terlihat dari bumi sebagai sebuah titik atau piringan hitam yang ada di permukaan matahari. Peristiwa ini sebenarnya berulang setiap delapan tahun sekali.

Namun, posisi Venus terhadap Matahari dapat bervariasi. Perlu waktu sekitar 110 tahun untuk mendapatkan posisi yang sama persis dengan transit sebelumnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terurainya Asteroid P/2013 R3

3. Terurainya Asteroid P/2013 R3

Teleskop Luar Angkasa Hubble mengamati adanya peristiwa langka, yaitu pecahnya asteroid P/2013 R3. Peristiwa astronomi langka ini teramati pada 2013 hingga 2014.

Asteroid P/2013 R3 tampaknya secara spontan melenyapkan dirinya sendiri secara tak terduga. Komet ini perlahan-lahan ditarik oleh efek bertahap sinar matahari.

Peristiwa langka ini terjadi karena saat sinar matahari menyinari asteroid ini. Hal ini menyebabkan asteroid berputar di luar kendali.

Intensitas rotasi meningkat secara bertahap hingga asteroid pecah menjadi sekitar 10 potongan besar. Potongan-potongan ini melayang menjauh satu sama lain secara perlahan.

Jika ada bagian yang tidak tertarik ke matahari, hal ini bisa menjadi meteor di masa depan. Pada 2013 hingga 2014 adalah pertama dan terakhir kalinya terjadi peristiwa seperti ini pada asteroid.

4. Gerhana Matahari Total

Fenomena astronomi langka selanjutnya adalah gerhana matahari total. Fenomena gerhana matahari terjadi beberapa kali dalam setahun.

Namun, gerhana matahari total adalah fenomena yang sangat jarang terjadi. Gerhana matahari total terjadi saat bumi, bulan, dan matahari berada dalam posisi sejajar.

kemudian, bulan menutupi matahari sepenuhnya. Saat Gerhana Matahari Total terjadi, maka kondisi bumi menjadi gelap seperti malam, tetapi hanya untuk interval waktu yang singkat.

Para ilmuwan memperkirakan fenomena ini akan terulang kembali 138 tahun ke depan sejak peristiwa terakhir terjadi.

 

3 dari 3 halaman

Komet Halley

6. Komet Halley

Komet Halley adalah komet periodik yang pertama kali ditemukan oleh Edmund Halley pada 1531. Komet ini mengorbit mengelilingi matahari setiap 75 tahun.

Komet Halley memiliki orbit berbentuk elips dan memiliki panjang 14,5 km serta lebar 8 km. menariknya, keberadaan komet ini dapat terlihat dari berbagai lokasi di Bumi dengan mata telanjang.

Komposisi Komet Halley sebagian besar terdiri dari es, tapi juga mengandung besi, amonia, natrium, dan karbon monoksida. Komet Halley terakhir diamati pada 1986 dan diperkirakan akan muncul kembali pada tahun 2061.

Komet Halley dianggap sebagai komet paling terkenal. Sebelum Edmund Halley meresmikannya, komet ini telah dicatat oleh para astronom awal sejak 240 SM, dari peradaban seperti Cina, Babilonia, dan penulis sejarah dari Eropa abad pertengahan.

7. Pembentukan Bintang Besar

Pembentukan bintang besar atau pembibitan bintang menjadi fenomena astronomi langka selanjutnya. Terdapat sedikitnya 150 kluster di Bima Sakti yang memiliki gugus bola dengan sekitar satu juta bintang.

Pada 2006, astronom menemukan sebuah kluster yang penuh dengan gas tetapi hampir tidak mengandung bintang. Benda langit langka ini ada di dalam galaksi Antena yang jaraknya 50 juta tahun cahaya dari Bumi.

Para ilmuwan menyatakan bahwa di wilayah tersebut tetap tidak ditemukan bintang selama sekitar 1 juta tahun. Fenomena astronomi langka ini sangat menarik karena memberi para ilmuwan kesempatan untuk mempelajari hal-hal misterius yang disimpan alam semesta.

Wilayah ini juga bertanggung jawab atas lahirnya sebagian besar gugus bola menakjubkan yang ditangkap oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble. Hal ini juga merupakan pertama dan terakhir kalinya astronom mengamati peristiwa seperti ini.

(Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.