Sukses

OpenAI Bongkar Email Lama Mengejutkan Elon Musk: Terobsesi Ingin Kendali Penuh Pembuat ChatGPT

Elon Musk menggugat OpenAI, atas tuduhan pelanggaran perjanjian dan penyimpangan dari misi awal. Pembuat ChatGPT itu membalas dengan email yang menunjukkan persetujuan Musk terhadap beberapa perubahan.

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk, pemilik platform media sosial X baru-baru ini melayangkan gugatan ke pembuat ChatGPT, yakni OpenAI.

Dalam gugatannya, Elon Musk mengklaim OpenAI telah melanggar perjanjian antar pendiri perusahaan.

Bos Tesla itu menyebutkan, OpenAI telah melanggar status mereka sebagai organisasi nirlaba dan perjanjian kontrak dasar pengembangan AI demi kepentingan umat manusia.

OpenAI dituduh menjadi 'anak perusahaan de facto sumber tertutup' Microsoft, karena telah disuntik dana USD 13 miliar.

Melihat perusahaan dia bantu dirikan tersebut sudah berubah, Elon meminta agar OpenAI kembali menjadi perusahaan nirlaba dan open-source.

Disudutkan oleh orang terkaya nomor dua--versi Forbes--tersebut, OpenAI mengungkap informasi menarik tentang gugatan tersebut.

Dalam beberapa email dari Elon Musk ke OpenAI, menunjukkan bos SpaceX itu mengetahui rencana perusahaan pembuat ChatGPT itu untuk mencari keuntungan.

Mengutip email Elon ke OpenAI via Mashable, Kamis (7/3/2024), dia menyarankan agar perusahaan tersebut bergabung dengan Tesla.

Selain itu, ada satu email juga menunjukkan dia mengetahui dan menyetujui rencana OpenAI untuk berhenti membagikan semua karyanya sebagai open source.

Dalam postingan blog OpenAI yang ditulis oleh Sam Altman, Greg Brockman, Ilya Sutskever, John Schulman, Wojciech Zaremba mengklaim bos media sosial X itu menginginkan "kendali penuh" atas perusahaan tersebut.

"Saat kami membahas struktur nirlaba untuk melanjutkan misi, Elon ingin kami bergabung dengan Tesla atau dia ingin kendali penuh," tulis unggahan di blog OpenAI tersebut.

Saat meninggalkan OpenAI, Elon Musk mengatakan perlu ada pesaing relevan dengan Google/DeepMind dan dia akan pergi untuk mewujudkannya sendiri.

"Padahal dia bilang akan mendukung kami menemukan jalan kami sendiri," tulis postingan Sam Altman dkk tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

OpenAI Bantah Tudingan Elon Musk

OpenAI. (Pexels)

Sontak tudingan tersebut membuat "kuping" para petinggi perusahaan pembuat ChatGPT tersebut panas. OpenAI pun menolak keras tudingan bos Tesla tersebut.

Perusahaan menyatakan, mereka sangat tidak setuju dengan klaim tersebut, sebagaimana dikutip dari Gizchina, Senin (4/3/2024).

Mereka juga menegaskan, perusahaan telah membuat kemajuan signifikan terhadap misinya meskipun ada pernyataan bos SpaceX tersebut.

Perusahaan juga membantah tuduhan mengejar keuntungan dengan mengorbankan tujuan awal dibentuknya OpenAI.

Menurut memo internal perusahaan kecerdasan buatan itu kepada karyawannya, OpenAI "sangat tidak setuju" dengan tudingan Elon tersebut.

Bloomberg melaporkan, Chief Strategy Officer OpenAI, Jason Kwon, membantah pernyataan Elon soal OpenAI adalah 'anak perusahaan de facto' Microsoft.

Kwon juga mengatakan, “misi perusahaan adalah untuk memastikan AGI (Kecerdasan Umum Buatan) bermanfaat bagi semua orang, dan OpenAI bersifat independen dan bersaing langsung dengan raksasa teknologi tersebut." 

3 dari 4 halaman

Elon Musk Gugat OpenAI dan Sam Altman

<p>Cara Daftar dan Cara Pakai ChatGPT OpenAI. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)</p>

Untuk diketahui, sebagaimana dikutip dari Engadget, Sabtu (2/3/2024), Microsoft menggunakan teknologi OpenAI untuk mendukung alat AI generatif seperti Copilot.

Menurut pengajuan gugatan tersebut, di bawah dewan OpenAI saat ini, mereka diduga mengembangkan dan menyempurnakan kecerdasan umum buatan (artificial general intelligence/AGI) untuk memaksimalkan keuntungan bagi Microsoft, bukan untuk kepentingan umat manusia.

"Ini merupakan pengkhianatan terhadap Perjanjian Pendirian,” demikian isi pengajuan gugatan yang dilayangkan Elon Musk ke OpenAI.

Gugatan itu mendefinisikan AGI sebagai mesin yang memiliki kecerdasan untuk berbagai macam tugas seperti manusia.

Elon Musk berpendapat dalam gugatannya bahwa GPT-4, yang konon lebih baik dalam penalaran daripada manusia rata-rata, sama dengan AGI dan merupakan algoritme de facto milik Microsoft.

4 dari 4 halaman

AGI Diklaim Ancam Umat Manusia

<p>Bikin ucapan Hari Valentine lebih menarik dengan OpenAI ChatGPT. (Liputan6.com/ Yuslianson)</p>

Musk telah lama menyatakan keprihatinannya terhadap AGI. Dia mengklaim teori teknologi ini menimbulkan ancaman besar bagi umat manusia, khususnya di tangan perusahaan tertutup dan nirlaba seperti Google.

Masih menurut pengajuan tersebut, CEO OpenAI Sam Altman dan rekan pendiri Greg Brockman membujuk Musk untuk membantu mereka memulai organisasi nirlaba dan mendanai operasi awalnya dalam upaya untuk melawan kemajuan Google di bidang AGI dengan DeepMind.

Dia mencatat perjanjian awal mereka menyerukan agar teknologi OpenAI tersedia secara gratis untuk umum.

Musk mengklaim telah menyumbangkan USD 44 juta kepada organisasi nirlaba antara tahun 2016 dan 2020. Lalu, dia mengundurkan diri sebagai anggota dewan OpenAI pada tahun 2018).

Seperti yang dilaporkan TechCrunch, Musk sebelumnya mengatakan dia ditawari saham di anak perusahaan nirlaba OpenAI, tetapi menolaknya karena pendirian yang berprinsip.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.