Sukses

Top 3 Tekno: SAP Diduga Suap Pejabat Indonesia Jadi Sorotan

Perusahaan software yang berbasis di Jerman, SAP, diduga menyuap pejabat di Indonesia dan Afrika Selatan. Apakah BAKTI Kominfo dan KKP terlibat?

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan software yang berbasis di Jerman, SAP, diduga menyuap pejabat di Indonesia dan Afrika Selatan. Berita ini menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (15/1/2023) kemarin.

Nama BAKTI Kominfo pun sempat disebut dalam keterangan resmi Departemen Kehakiman AS (DOJ) terkait kasus suap yang menjerat perusahaan software SAP.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Perusahaan Software SAP Disebut Suap Pejabat Indonesia, Kena Sanksi Denda dari AS

Perusahaan software yang berbasis di Jerman, SAP dikenai denda USD 220 juta atau sekitar Rp 3,4 triliun sebagai bentuk penyelesaian penyelidikan oleh Departemen Kehakiman AS dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) terkait pelanggaran Undang-Undang Praktik Korupsi Asing.

Adapun penyelesaian ini merupakan dampak dari dugaan suap SAP terhadap pejabat pemerintah di Afrika Selatan dan Indonesia. Demikian menurut pernyataan resmi Departemen Kehakiman AS, dikutip Senin (15/1/2024).

Menurut dokumen pengadilan, SAP masuk ke dalam Perjanjian Penangguhan Penuntutan (DPA) selama tiga tahun dengan departemen tersebut, terkait informasi pidana yang diajukan di Distrik Timur Virginia yang menuduh perusahaan itu dengan dua dakwaan.

Pertama, konspirasi untuk melanggar ketentuan anti-suap karena membayar suap kepada pejabat Afrika Selatan, dan kedua dengan pejabat di Indonesia.

Asisten Jaksa Agung Pemerintah dari Divisi Pidana Departeman Kehakiman, Nicole M Argentieri mengatakan, "SAP membayar suap kepada pejabat di perusahaan milik negara di Afrika Selatan dan Indonesia untuk memenangkan bisnis pemerintah yang berharga."

Ia menyebut, dalam proses penyelesaian pihaknya berkoordinasi dengan otoritas Afrika Selatan selama lebih dari setahun. Tujuannya adalah membantu melawan suap dan korupsi asing.

Baca selengkapnya di sini 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Namanya Disebut, BAKTI Kominfo Dukung Penegakan Hukum Kasus Suap SAP

Nama BAKTI Kominfo sempat disebut dalam keterangan resmi Departemen Kehakiman AS (DOJ) terkait kasus suap yang menjerat perusahaan software SAP.

Perusahaan software SAP berbasis di Jerman, ditengarai telah menyuap sejumlah pejabat yang ada di Afrika Selatan dan di Indonesia agar mereka mau memuluskan kontrak dan memberi keuntungan bisnis buat SAP.

Pejabat yang turut disebut adalah dari instansi BAKTI Kominfo yang saat itu bernama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) dan pejabat di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Menanggapi hal ini, BAKTI Kominfo melalui keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Senin (15/1/2024), menyatakan komitmennya untuk mendukung penegakan hukum kasus SAP tersebut.

BAKTI pun melakukan pemeriksaan internal terkait kasus tersebut.

"BAKTI berkomitmen menjunjung tinggi penegakan hukum dan akan berkerja sama dengan otoritas terkait untuk mendukung pengelolaan APBN yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia yang maju, makmur, sejahtera, dan bersih dari korupsi," Kepala Divisi Humas dan SDM BAKTI Kominfo Sudarmanto dalam pernyataan.

Baca selengkapnya di sini 

 

3 dari 4 halaman

3. Browser Microsoft Edge di Android Perkenalkan Copilot AI, Kini Jadi Lebih Pintar dan Canggih

Microsoft Copilot telah menjadi aplikasi AI generatif yang begitu kuat. Apalagi, Microsoft Copilot terintegrasi dengan perangkat Android dengan sangat mulus.

Meski menggunakan model bahasa yang sama dengan ChatGPT, Copilot membedakan dirinya dengan menawarkan fleksibilitas yang mengesankan dan berbagai kemungkinan, tanpa biaya bagi penggunanya.

Aplikasi mandiri Copilot yang ada untuk Android memang menarik perhatian, namun Microsoft mengambil langkah lebih jauh dengan menggabungkan AI mereka ini ke browser Microsoft Edge.

Mengutip Gizchina, Senin (15/1/2024), sejumlah update juga diperkenalkan untuk meningkatkan fitur browser Edge untuk Android, termasuk dengan fokus pada kapabilitas pencitraan atau gambar.

Edge diposisikan sebagai alternatif bagi browser Chrome pada perangkat Android dan laptop. Kapabilitas Edge untuk menyaingi Chrome tidak lepas pada suksesnya integrasi AI Microsoft, yang berbasis model GPT-4, dengan Edge.

AI ini tidak hanya merespon pertanyaan dalam bahasa yang natural tetapi juga mampu begitu terlibat dengan pengguna melalui antarmuka browser yang clean dan ramah pengguna.

Berdasarkan temuan baru dari MSPowerUser, diketahui kalau fitur Copilot ada di pengaturan Edge, hal ini menambahkan fungsionalitas pada browser tersebut.

Baca selengkapnya di sini 

4 dari 4 halaman

Infografis Dugaan Suap di Kantor Pajak. (Liputan6.com/Trieyasni)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini