Sukses

Google Chrome Setop Dukungan untuk Perangkat Android Nougat

Google Chrome menyatakan akan mengentikan dukungannya untuk perangkat Android Nougat untuk update versi 120.

Liputan6.com, Jakarta - Google Chrome mengumumkan akan menghentikan dukungan untuk perangkat yang masih menjalankan Android versi lawas, tepatnya Android 7.0 atau yang dikenal dengan nama Android Nougat. Informasi ini diketahui dari laman Google Chrome yang diperbarui 25 Oktober 2023.

Mengutip informasi dari Android Police, Selasa (28/11/2023), dengan adanya pengumuman ini, pengguna perangkat Android Nougat tidak lagi mendapatkan dukungan update dari Google Chrome. Dengan kata lain, mereka tidak lagi bisa merasakan deretan fitur dan update keamanan terkini dari aplikasi tersebut.

Adapun hal ini akan berlaku untuk update Chrome 120 yang dijadwalkan rilis pada 6 Desember 2023. Untuk itu, Chrome 119 dipastikan akan menjadi versi terakhir yang masih mendukung perangkat dengan Android Nougat.

Sekadar informasi, hal serupa sebenarnya sudah dilakukan untuk Android 6 di tahun lalu. Ketika itu, perangkat dengan Android Marshmallow dipastikan tidak lagi mendapat dukungan Google Chrome versi 107.

Langkah ini memang masuk akal mengingat Android Nougat atau Android 7 pertama kali diluncurkan pada 2016, bersamaan dengan rilisnya Google Pixel generasi pertama. Karenanya, sistem operasi ini memang terbilang sudah cukup lawas.

Kendati demikian, pengguna perangkat ini memang belum sepenuhnya hilang. Berdasarkan data terkini dari distribusi Android, pengguna perangkat Android Nougat, baik Android 7 dan 7.1, masih tersisa sekitar 2,6 persen dari keseluruhan pengguna.

Untuk diketahui, Chrome 120 memang dilaporkan akan hadir dengan banyak pembaruan. Khusus untuk perangkat Android, beberapa pembaruan yang akan dihadirkan termasuk opsi tampilan baru.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Google Bakal Matikan Aplikasi Calendar di HP Android Lawas Versi Nougat 7.1

Di sisi lain, Google tampaknya tak lama lagi akan mempensiunkan aplikasi Calendar untuk pengguna Android lawas.

Kabarnya, Google tengah bersiap untuk menyuntik mati aplikasi Google Calendar buat perangkat yang masih memakai sistem operasi Android Nougat 7.1 atau yang lebih lama.

Perubahan ini diketahui AssembleDebug dari TheSpAndroid, yang menemukan penanda di versi terbaru aplikasi Calendar (v 2023.46.0-581792699-release) yang disebut "UnsupportedOperatingSystem__enabled."

Dikutip dari Phone Arena, Senin (26/11/2023), penanda ini digunakan untuk menampilkan pesan kepada pengguna yang perangkatnya menjalankan sistem operasi yang tidak didukung.

Pesan khusus yang ditemukan dalam penanda ini memberitahu pengguna bahwa mereka harus memperbarui perangkatnya ke Android Oreo alias Android 8.0 atau yang lebih tinggi, apabila ingin terus memakai aplikasi Google Calendar.

Masalah keamanan diperkirakan jadi alasan penghentian dukungan Google Calendar untuk versi Android lawas, karena perangkat yang menjalankan OS lawas lebih rentan terhadap peretasan dan kehilangan data.

Selain itu, versi Android yang lebih baru juga menawarkan sejumlah fitur serta peningkatan yang tidak dihadirkan dalam versi lawas. Google pun meminta pengguna untuk memperbarui perangkat mereka ke versi Android terbaru.

3 dari 5 halaman

Android 13 Jadi OS Android Paling Banyak Digunakan

Lalu, dari laporan terbaru Google, Nougat masih digunakan di 2,6 persen perangkat Android. Sementara, Android 13 jadi versi operating system atau OS Android yang paling banyak digunakan oleh perangkat dengan sistem operasi tersebut saat ini.

Temuan tersebut tercatat per 1 Oktober 2023, melalui sebuah pembaruan yang rilis dua tahunan di Android Studio. Sebelumnya, Google memperbarui data distribusi versi Android setiap bulan, namun tidak lagi dilakukan.

Dalam laporan Gizchina, dikutip Jumat (3/11/2023), Android 13 mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam lima bulan sejak pembaruan data terakhir, dengan peningkatan pangsa pasar 7,4 persen.

Peningkatan ini mendorong versi yang rilis lebih dari satu tahun ini, naik tiga peringkat, membuatnya jadi versi Android yang paling banyak digunakan saat ini.

Saat perhitungannya, Google mencatat sistem operasi Android 13 sudah digunakan di 22,4 persen perangkat Android yang aktif.

Uniknya, Android 11 berada di peringkat kedua, dengan 21,6 persen perangkat aktif yang menggunakannya, melampaui pangsa 15 persen dari penerusnya, Android 12.

4 dari 5 halaman

Jumlah Pengguna Android Lawas

Pengguna perangkat dengan Android 10 ternyata juga masih cukup banyak dengan pangsa 16,1 persen perangkat aktif, melampaui Android 12.

Sistem operasi Android Pie atau Android 9, juga masih ada di 10,5 persen perangkat, namun versi lama ini cepat menyusut jumlahnya. Sementara Android Oreo ada di 7,3 perangkat

Sementara Nougat, Marshmallow, dan Lollipop, hanya dipakai di sekitar dua persen perangkat Android, dengan Nougat sebesar 2,6 persen, Marshmallow 1,9 persen, dan Lollipop 1,4 persen.

Adapun, laporan ini tidak menyertakan Android 14, mengingat versi terbaru itu baru saja diluncurkan setelah tanggal laporan tersebut.

Distribusi Android sendiri terbilang cukup terfragmentasi atau terbagi-bagi, karena Google tidak merilis pembaruan secara langsung ke pengguna.

Alih-alih, mereka meluncurkan update ke produsen perangkat, yang kemudian bertanggung jawab meluncurkan pembaruan ke perangkat-perangkatnya. Proses ini bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, tergantung produsen.

 

5 dari 5 halaman

Infografis Ponsel Black Market Diblokir via IMEI

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini