Sukses

Spotify Membatasi Pembayaran Iklan Untuk Podcaster White Noise

Mulai 1 Oktober podcaster white noise tidak lagi diizinkan untuk berpartisipasi dalam program iklan Duta Spotify.

Liputan6.com, Jakarta - Spotify dikabarkan akan menarik hak istimewa periklanan tertentu untuk podcast white noise. Podcast ini sejenis podcast kebisingan sekitar yang melibatkan perulangan suara statis, dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan tahunan perusahaan streaming audio tersebut.

Dilansir Bloomberg, Rabu (6/9/2023), Spotify menguraikan perubahan pada program Iklan Duta Besarnya melalui email kepada pembuat konten pada Jumat lalu, dengan menyatakan bahwa podcaster white noise tidak lagi memenuhi syarat untuk berpartisipasi mulai tanggal 1 Oktober mendatang.

Kendati demikian, pembuat konten tetap masih dapat menghasilkan uang di platform ini melalui pelanggan berbayar, dukungan pendengar, dan iklan otomatis, yang secara otomatis menempatkan iklan pihak ketiga ke dalam acara. Ini mirip dengan iklan YouTube.

Pendapatan dari iklan "tidak dibelanjakan dengan baik", karena playlist kebisingan sering kali berfungsi sebagai kebisingan latar belakang alih-alih menarik pendengar aktif.

Dilaporkan The Verge,  beberapa podcaster white noise menghasilkan pendapatan iklan hingga USD18.000 atau setara Rp 274,9 juta per bulan dengan memutar suara sekitar yang berulang.

Menurut laporan, white noise dan podcast embient secara tidak sengaja ditingkatkan sebagai bagian dari upaya Spotify untuk mempromosikan konten berbasis percakapan dibanding musik.

Hal ini menyebabkan pengguna mendengarkan sekitar 3 juta jam podcast setiap hari di platform tersebut.

Spotify menghitung bahwa mereka dapat meningkatkan laba kotor tahunan sebesar USD 38 juta atau sekitar Rp 274,9 juta jika menghapus podcast white noise dari saluran pembicaraannya dan mengarahkan pendengar ke jenis konten lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pembaruan Program Iklan Duta Besar Spotify

Sebagai bagian dari pembaruan program Iklan Duta Besar, Spotify telah meningkatkan ambang batas pemirsa yang diperlukan bagi podcaster konvensional untuk berpartisipasi dalam program ini dari 100  menjadi 1.000 pendengar unik Spotify selama 60 hari terakhir.

Perusahaan juga mengatakan ingin mengundang lebih banyak host podcast ke program iklan otomatisnya. Dan para peserta dapat mengharapkan pembagian pendapatan sebesar 50 persen.

Perusahaan streaming audio ini telah mendapatkan kesuksesan yang beragam selama beberapa tahun terakhir. Dikutip dari The Verge, laporan pendapatan terbarunya mengungkapkan bahwa layanan tersebut memiliki 220 juta pelanggan berbayar.

Jumlah ini meningkat sebesar 27 persen dari tahun sebelumnya. Namun, perusahaan ini menghasilkan sekitar 6 persen lebih sedikit pendapatan per pelanggan dan telah mengumumkan beberapa gelombang PHK.

Pada bulan Juni, tercatat sebanyak 200 peran dari divisi podcasting diberhentikan.

3 dari 4 halaman

Spotify Memotong 200 Peran dari Divisi Podcast

Spotify menghentikan sekitar 200 peran dari divisi podcastingnya sebagai bagian dari "penataan kembali strategis" vertikal. Pemotongan tersebut diumumkan pada tanggal 5 Juli 2023 lalu.

Dilansir The Verge, Selasa (5/9/2023), meskipun pemangkasan peran dari divisi podcasting di lakukan, tetapi perusahaan ini tetap memperluas upaya kemitraan dengan podcaster terkemuka dari seluruh dunia.

Sebelum ini, pada bulan Januari 2023 lalu, Spotify telah memberhentikan 6 persen karyawannya secara global. Perusahaan ini memiliki lebih dari 9.800 karyawan tetap pada laporan pendapatan terakhirnya. Itu berarti PHK tersebut berdampak pada kurang dari 600 staf.

PHK yang dilakukan oleh Spotify tersebut menjadikan Spotify perusahaan teknologi terbaru yang memangkas tenaga kerjanya di tengah kemerosotan ekonomi global.

4 dari 4 halaman

Uji Coba Fitur Baru, Spotify Gandeng Overload

Platform streaming musik, Spotify, sedang melakukan uji coba fitur baru berupa daftar putar yang mendukung penggunaan token, atau token-enabled playlists.

Fitur ini memungkinkan pengguna yang memiliki token non-fungible (NFT) tertentu untuk membuka playlist eksklusif. Untuk mengakses konten unik ini, pengguna perlu menautkan dompet kripto ke akun Spotify.

Program percontohan untuk sementara hanya dapat diakses oleh pelanggan Spotify Premium. Saat ini, fitur tersebut juga hanya tersedia di wilayah tertentu, termasuk AS, Inggris, Jerman, Australia, dan Selandia Baru, dengan fokus pada platform Android.

Untuk mengimplementasikan fitur inovatif ini, Spotify bekerja sama dengan Overlord, sebuah startup yang berspesialisasi dalam layanan berbasis kripto.

Merujuk utas sebuah utas di Twitter Overlord, pemegang Creeps NFT telah diberi kesempatan untuk menguji opsi ini.

Tujuan kemitraan tersebut adalah untuk mengeksplorasi potensi mengintegrasikan aset digital seperti NFT dengan layanan streaming musik. Program ini juga menawarkan seniman atau artis cara baru untuk berinteraksi dengan audiens mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.