Sukses

Elon Musk Mau Ketemu Tim Cook, Bicarakan Pajak Apple atas Aplikasi Twitter di App Store

Elon Musk menyebut dirinya berencana untuk bertemu Tim Cook untuk membicarakan mengenai pajak Apple yakni potongan biaya langganan Twitter melalui App Store.

Liputan6.com, Jakarta - Selalu ada hal yang menarik dibahas kalau ada dua bos perusahaan teknologi saling bertemu. Kali ini, pemilik Twitter Elon Musk dikabarkan mau bertemu dengan bos Apple Tim Cook untuk ngobrol-ngobrol.

Mengutip 9to5Mac, Sabtu (5/8/2023), Elon Musk bakal berbicara tentang bayaran yang dibebankan Apple ke pengembang aplikasi, jika ada yang berlangganan via App Store.

Elon Musk berharap bisa meyakinkan Tim Cook untuk memangkas besaran potongan (pajak Apple) yang dibebankan dari transaksi langganan aplikasi melalui App Store.

Dalam unggahan di cuitannya, Elon Musk mengatakan, dirinya bakal berbicara dengan Tim Cook tentang perubahan pada kebijakan ini.

Sekadar informasi, kini Twitter menawarkan layanan berlangganan bernama Twitter Blue. Pembayaran langganan bisa dilakukan melalui aplikasi iOS tiap bulannya.

Namun, karena langganan tersebut memakai sistem in-app purchase milik Apple, Apple mengambil potongan 30 persen, sebagai bagian dari App Store guideline.

Di pihak Twitter, Elon Musk membuat perubahan pada pendapatan yang didapatkan dari langganan ini.

Sebelumnya, Twitter tidak mengambil apa pun selama 12 bulan pertama, baru kemudian mengambil 10 persen untuk selanjutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mau Ajak Tim Cook Ngobrol

Kini, menurut Elon Musk, Twitter tidak akan mengambil apa pun hingga total biaya langganan melebihi USD 100.000. Kemudian, Twitter akan mengambil 10 persen dari pendapatan langganan, tetapi 12 bulan pertama masih gratis.

"Meskipun sebelumnya kami telah mengatakan, bahwa X tidak akan menyimpan apa pun selama 12 bulan, lalu mengambil 10 persen setelahnya. Kami mengubah kebijakan tersebut menjadi X tidak akan menyimpan apa pun, selamanya, hingga pembayaran melebihi USD 100.000. Di mana, 12 bulan pertama masih gratis untuk semua," kata Elon Musk melalui cuitan.

Elon Musk berharap, Apple akan menyesuaikan perjanjiannya, sehingga hanya mengambil 30 persen dari yang disimpan Twitter sendiri, bukan nilai total dari setiap transaksi langganan.

"Apple memang mengambil 30 persen, tetapi saya akan berbicara dengan Tim Cook dan melihat apakah pajak Apple bisa disesuaikan jadi hanya 30 persen dari apa yang disimpan X, guna memaksimalkan apa yang diterima pembuat konten," kata Elon Musk.
3 dari 4 halaman

Sebelumnya Elon Musk Kritik Apple Soal Pajak Apple

Sebelumnya, Elon Musk begitu kritis terhadap pedoman App Store milik Apple. Hal ini merujuk pada biaya App Store "rahasia", yang dianggapnya seperti mengambil pajak 30 persen dari internet.

Elon Musk juga sebelumnya menyatakan dukungan untuk Epic Games yang kini terlibat pertarungan hukum dengan Apple, terkait aturan App Store mengenai "pajak Apple" yang dikenakan bagi pengguna yang berlangganan via App Store.

Terlepas dari itu, Elon Musk pada November lalu mengunjungi Apple Park untuk bertemu dengan Tim Cook. Saat itu, Elon Musk mengatakan, dirinya bercakap-cakap dengan Tim Cook dengan baik.

4 dari 4 halaman

X Jadi Aplikasi Pertama di App Store yang Pakai Satu Huruf

Bicara perubahan logo dan nama aplikasi X di iPhone maupun Android, Berdasarkan pengamatan Tekno Liputan6.com, halaman Twitter di Google Play lebih dahulu menampilkan nama X di Android, alih-alih Twitter.

Kendati demikian, di App Store milik Apple, perubahan nama dari Twitter jadi X agak terlambat. Mengutip Gizchina, Selasa (1/8/2023), meski pengguna bisa melihat logo di iPhone mereka telah berganti jadi X, nama aplikasi yang tertera masih Twitter.

Rupanya hal ini karena salah satu persyaratan Apple untuk penamaan aplikasi di App Store adalah nama aplikasi tidak boleh hanya satu huruf.

Hal ini sebagaimana dikatakan oleh seorang data scientist sekaligus pendiri Next, Nick Sherrif melalui cuitan di Twitter.

"Pada iOS, situasinya berbeda karena Apple tidak mengizinkan aplikasi apa pun untuk memiliki satu karakter sebagai nama aplikasinya. Jika mereka (Twitter yang kini jadi X) berhasil mendapatkan persetujuan, itu akan menjadi contoh pertama sejak dimulainya App Store iOS, bahwa izin telah diberikan," kata Sherrif di cuitannya.

Benar saja, dua hari setelah nama Twitter masih dipakai di bawah logo X di iPhone, Apple mengizinkan Twitter berganti nama jadi X di toko aplikasinya.

Hal ini berarti, X jadi aplikasi pertama yang memiliki satu huruf di toko aplikasi Apple.

Terpisah dari tantangan penamaan X di App Store, X juga menghadapi tantangan di industri lainnya. Misalnya, website X.com sempat diblokir di Indonesia, hal ini karena X.com selama ini dinilai sebagai website yang berisi konten-konten dewasa.

Kini, aplikasi dan website X sudah dinormalisasi di Indonesia. Begitu pula dengan penamaan X di App Store.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.