Sukses

Hampir Setengah Smartphone di Dunia Pakai Layar OLED Pada Kuartal Pertama 2023

Ada hampir separuh smartphone di dunia yang menggunakan layar OLED. Informasi, layar OLED, terkenal dengan pengalaman visualnya yang lebih baik dibandingkan dengan layar LCD, menawarkan keunggulan seperti sudut pandang yang lebih baik, warna hitam yang lebih pekat, dan masa pakai baterai yang lebih lama

Liputan6.com, Jakarta - Lonjakan luar biasa dalam dominasi smartphone dengan layar OLED telah diamati. Di mana,  pangsa pasarnya smartphone dengan layar OLED melonjak hingga 49 persen pada kuartal pertama tahun 2023.

Kenaikan signifikan ini menandai peningkatan substansial dari pangsa 29 persen yang tercatat pada periode yang sama tahun 2020, menurut data yang baru saja dirilis Global Handset Model Sales Tracker dari Counterpoint Research.

Layar smartphone menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Layar OLED, yang memiliki pengalaman visualnya yang lebih baik dibandingkan dengan layar LCD, menawarkan keunggulan. Mulai dari sudut pandang yang lebih baik, warna hitam lebih pekat, dan masa pakai baterai lebih lama.

Produsen telah memanfaatkan fitur-fitur ini dengan mempromosikan layar OLED sebagai faktor pembeda, terutama untuk smartphone dengan harga menengah dan premium, yang memungkinkan desain lebih ramping dan layar melengkung.

Khususnya, pada kuartal pertama tahun 2023, layar OLED menyumbang 94 persen dari smartphone dengan harga di atas USD 250 di tingkat grosir.

Momen penting untuk adopsi OLED di pasar ponsel pintar dapat dikaitkan dengan peluncuran iPhone 12. Perangkat tersebut jadi iPhone pertama dengan teknologi OLED.

Sejak saat itu, dengan pengecualian model SE, semua model iPhone berikutnya telah menggunakan panel layar OLED. Adopsi layar OLED yang meluas terus mendapatkan momentum dengan setiap rilis iPhone baru.

Grafik pertumbuhan penetrasi OLED di smartphone menggambarkan tonggak sejarah yang luar biasa di mana hampir setengah dari semua smartphone yang terjual di awal tahun 2023 hadir dengan layar OLED. Namun, tingkat pertumbuhan kemudian mendatar karena beberapa faktor yang berkontribusi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Smartphone 5G

Elemen kunci di dalam tren ini juga termasuk meningkatnya prevalensi smartphone 5G. Smartphone ini menyumbang lebih dari setengah dari semua unit yang terjual pada kuartal pertama tahun 2023.

Dorongan untuk memperkenalkan konektivitas 5G di segmen harga yang lebih rendah, terutama di pasar negara berkembang, memainkan peran penting dalam lonjakan ini. Namun, menggabungkan kemampuan 5G juga diterjemahkan ke dalam biaya Bill of Material (BoM) yang lebih tinggi.

Akibatnya, Produsen Peralatan Asli (OEM) tertentu memilih layar LCD untuk mengoptimalkan biaya untuk smartphone 5G, terutama di segmen harga yang lebih rendah. Khususnya, hampir 50 persen dari smartphone 5G yang dijual secara global berada dalam kisaran harga grosir di bawah USD 400, di mana setengahnya dilengkapi dengan layar LCD.

Sebaliknya, dalam kisaran harga lebih dari USD 400, hanya 1 persen dari smartphone 5G yang menampilkan panel LCD pada kuartal pertama tahun 2023.

Terlepas dari kemajuan 5G, teknologi LTE masih menguasai pangsa pasar yang signifikan dari keseluruhan pasar, terhitung lebih dari 40 persen. Hal ini sangat menonjol di negara berkembang yang sensitif terhadap harga. Menurunnya penggunaan layar OLED pada smartphone LTE selama tiga tahun terakhir dapat dikaitkan dengan pergeseran iPhone, yang sebagian besar menggunakan teknologi OLED, ke 5G.

 

3 dari 4 halaman

Samsung dan Xiaomi

Oleh sebab itu, pasar smartphone LTE terutama didominasi oleh perangkat Android, yang sebagian besar menggunakan layar LCD. Perangkat LTE terlaris terutama terdiri dari smartphone Android tingkat pemula yang sebagian besar menampilkan layar LCD. Dinamika ini telah memainkan peran penting dalam meredam permintaan layar OLED.

Di antara OEM utama, Samsung terus mengurangi ketergantungannya pada teknologi OLED, mencapai level terendah dalam tiga tahun terakhir di 41 persen pada kuartal pertama tahun 2023. Penurunan ini dapat dikaitkan dengan meningkatnya popularitas smartphone seri A entry-level Samsung yang dilengkapi dengan layar LCD.

Sebaliknya, Xiaomi telah mengalami peningkatan penting dalam adopsi OLED, melonjak menjadi 51 persen pada kuartal pertama tahun 2023 dari hanya 18 persen pada periode yang sama tahun 2021. Lonjakan ini dapat dikreditkan ke keberhasilan smartphone seri Redmi Note Xiaomi, yang secara mencolok menampilkan panel OLED.

 

4 dari 4 halaman

Oppo dan Realme

Oppo mengalami sedikit penurunan dalam adopsi OLED dari tahun ke tahun, sementara vivo mempertahankan kehadiran OLED yang stabil. Khususnya, perangkat yang dilengkapi dengan panel LCD menyumbang sebagian besar dari jajaran smartphone Oppo pada kuartal pertama tahun 2023.

Di sisi lain, realme, dalam upayanya untuk menghadirkan smartphone 5G yang terjangkau, memilih layar LCD daripada OLED, yang mengakibatkan penurunan adopsi OLED dari 45 persen pada kuartal pertama 2021 menjadi 36 persen pada kuartal pertama 2023.

Ke depan, adopsi OLED di smartphone diperkirakan akan terus meningkat, melampaui angka 50 persen, terutama didorong oleh peluncuran model iPhone baru.

Selain itu, meningkatnya popularitas smartphone yang dapat dilipat, yang semuanya menampilkan layar OLED yang fleksibel, akan menjadi faktor lain yang berkontribusi pada kenaikan OLED di pasar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.