Sukses

Penggunaan AI dan IOT Makin Masif, Data Center Tier 4 Pertama di Jakarta Bakal Beroperasi Akhir 2023

Di Jakarta bakal beroperasi data center tier 4 pertama yang bakal menyokong penggunaan AI dan IoT yang makin masif oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.

 

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan digital yang pesat membuat para pelaku industri kian masif memanfaatkan layanan cloud, Internet of Things (IoT), artificial intelligence alias kecerdasan buatan dan tekenologi baru lainnya di pasaran, guna memenuhi permintaan pasar.

Guna memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan kehadiran infrastruktur data center yang dekat dengan pengguna. Untuk itulah, salah satu penyedia layanan infrastruktur pusat data Indonesia, PT DCI Inodonesia dan PT Data Center Indonesia Sukses Perkasa (DISP) melakukan topping off Fasilitas Pusat Data Tepi atau edge data center E1.

Sekadar informasi, DISP adalah anggota kemitraan DCI Platform dari PT DCI Indonesia. Adapun lokasi Fasilitas Data Center E1 ini berada di Gedung Ariobimo Sentral Jaksel.

Dengan selesainya konstruksi gedung pusat data hasil kolaborasi DCI Indonesia dan Salim Group ini, para pelaku industri nantinya bisa mendapatkan layanan edge data center. Imbasnya, pelaku industri mampu menyokong pertumbuhan digital ekonomi di Indonesia.

Adapun pusat data E1 adalah bagian dari DCI Platform. Di mana, data center ini memiliki kapasitas daya 18 MW (mega watt) dan dilengkapi 4.000 rak dalam struktur berlantai 11. Luas gedungnya secara keseluruhan adalah 30.000 meter persegi.

Data center E1 diklaim bakal jadi data center tier 4 pertama di pusat kota Jakarta dan bakal beroperasi pada akhir 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diklaim Punya Redundansi untuk Tiap Komponen dan Andal

Data center E1 ini diklaim oleh Senior Advisor PT DCI Indonesia, J. C Gani, sebagai pusat data dengan klasifikasi tertinggi di Jakarta, yakni tier 4.

Sekadar informasi, data center tier 4 merupakan pusat data yang dibangun agar toleran sepenuhnya terhadap kesalahan dan memiliki redundansi untuk tiap komponen.

Bagi perusahaan yang hendak memilih data center, redundansi jadi hal penting yang harus diperhatikan. Pasalnya, dengan redundansi, sistem di dalam data center bisa terus bekerja dan data akan tetap tersedia meski mengalami gangguan.

Dengan begitu, data dan layanan sebuah bisnis bakal tersedia kapan saja bagi pelanggan.

"E1 akan menyediakan fasilitas infrastruktur yang andal, aman, dengan latensi rendah untuk memenuhi kebutuhan digitalisasi yang terus berkembang dari para klien kami," kata Gani.

3 dari 3 halaman

Janjikan Low Latency dan Konektivitas Lancar

Lebih lanjut dikatakan, pusat data E1 dirancang memiliki rute fiber ganda dan beragam yang menjamin konektivitas andal dan redundan.

Lokasinya yang dekat dengan pusat data di Gedung Cyber 1 dan IDC Duren Tiga memungkinkannya untuk interkoneksi secara cepat dan efisien, serta meningkatkan kerja jaringan.

Sementara itu, Reginald Hamdani sebagai perwakilan dari Salim Group mengatakan, pembangunan data center ini jadi realisasi kerja sama kedua dari DCI dan Salim Group dalam meningkatkan digitalisasi Indonesia.

"Adanya data center di pusat kota diharapkan bisa menyediakan layanan lebih memadai dari sisi low latency dan konektivitasnya," kata Reginald.

Operasional E1 di akhir 2023 memungkinkan DCI Platform memiliki 2 hyperscale data center dan 1 edge data center, kapasitas total potensi daya maksimumnya pun diprediksi bisa mencapai 918 MW.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.