Sukses

Elon Musk Ingin DM Twitter Terenkripsi

Selain DM terenkripsi, Elon Musk juga ingin Twitter punya panggilan suara dan video yang aman.

Liputan6.com, Jakarta Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mengungkapkan dirinya ingin menambahkan pesan langsung atau direct message (DM) terenkripsi, hingga fitur video dan voice chat di platform tersebut.

Hal ini diungkapkannya dalam sebuah slide presentasi berjudul "Twitter 2.0" yang dibagikannya untuk karyawan di kantor Twitter, San Fransisco, pada hari Senin awal pekan ini.

"Kita ingin memungkinkan pengguna untuk dapat berkomunikasi tanpa khawatir soal privasi mereka, tanpa khawatir soal pelanggaran data di Twitter yang menyebabkan semua DM mereka masuk ke web," kata Musk.

"Atau berpikir bahwa mungkin seseorang di Twitter dapat memata-matai di DM mereka," imbuhnya. "Itu jelas tidak keren dan itu sudah terjadi beberapa kali sebelumnya."

Dilansir The Verge, dikutip Kamis (24/11/2022), pada tahun 2018, Twitter memperingatkan bahwa sejumlah DM yang dirahasiakan antara bisnis dan pelanggan mereka, telah diakses oleh pihak luar selama lebih dari setahun.

Awal tahun ini, pemerintah Amerika Serikat mendakwa seorang mantan karyawan, karena mengakses data pengguna secara tidak benar dengan mengatasnamakan Arab Saudi, meski tidak jelas bagaimana DM digunakan atau tidak.

Twitter diketahui selama bertahun-tahun punya rencana untuk membuat DM yang terenkripsi. Namun, usaha itu juga sempat terhenti selama beberapa kali.

Elon Musk pun menyebutkan, kali ini dia siap merilis enkripsi sebagai prioritas utamanya untuk visinya yaitu Twitter 2.0.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Puji Signal

Dalam kesempatan tersebut, CEO Tesla itu juga memuji Signal. Menurutnya, ia juga sudah berbicara dengan penciptanya, Moxie Marlinspike, yang diklaim "berpotensi bersedia membantu" dengan mengenkripsi DM Twitter.

"Ironisnya, Moxie Marlinspike bekerja di Twitter dan sebenarnya ingin melakukan DM terenkripsi beberapa tahun lalu, (tetapi) ditolak dan kemudian pergi dan menciptakan Signal," kata Musk.

Fitur lain yang diinginkan oleh orang terkaya di dunia versi Forbes itu adalah kemampuan untuk melakukan obrolan suara dan video melalui DM.

Kata Musk, Signal memerlukan pembagian nomor telepon untuk memulai utas tetapi, berkat sistem akun yang mereka miliki, Twitter bisa memfasilitasi panggilan yang aman "sehingga Anda tidak perlu memberikan nomor telepon kepada orang lain."

3 dari 4 halaman

Peluncuran Centang Biru Berbayar Ditunda

Sebelumnya, Elon Musk mengatakan Twitter tidak akan meluncurkan ulang verifikasi akun berbayarnya, sampai mereka yakin tidak ada akun peniru dalam jumlah signifikan.

Musk beberapa waktu lalu sempat menyatakan rencana merilis ulang Twitter Blue pada 29 November 2022 mendatang. Namun, dalam sebuah pertemuan dengan karyawan, jadwal peluncuran ulang mungkin berubah.

"Kita mungkin akan meluncurkannya pekan depan. Kita mungkin tidak melakukannya," kata Musk dalam rekaman yang diterima The Verge, dikutip Selasa (22/11/2022).

"Tapi kita tidak akan meluncurkannya sampai ada kepercayaan diri tinggi untuk melindungi dari aksi pihak menirukan identitas itu," ujar pemilik baru Twitter.

 

4 dari 4 halaman

Hentikan Impersonasi Terlebih Dulu

Selain itu, Twitter kemungkinan perlu memberikan institusi dan perusahaan sebuah centang dengan warna berbeda. Ia tidak menjelaskan lebih lanjut dan mencatat hal ini masih dalam pertimbangan.

"Platform media sosial mana pun, dalam pandangan saya, apa pun itu, akan rentan terhadap bot dan troll kecuali ada penghalang pembayaran untuk meningkatkan biaya bot dan troll secara signifikan," kata CEO Tesla.

Usai berita ini beredar, melalui akun Twitter resminya, Elon Musk juga mengonfirmasi mereka akan menahan peluncuran ulang langganan verifikasi centang biru.

"Menahan peluncuran ulang Blue Verified sampai ada kepercayaan diri tinggi untuk menghentikan impersonasi," kata Elon Musk.

"Kami mungkin akan menggunakan warna centang yang berbeda untuk organisasi dengan individu," pungkasnya.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.