Sukses

Game dengan Konsep Metaverse Berjudul Bridge In Gain Siap Meluncur Juli 2022

PT Benua Integrasi Global telah melakukan soft launching video game besutannya dengan konsep metaverse yang berjudul Bridge In Gain.

Liputan6.com, Jakarta - PT Benua Integrasi Global telah melakukan soft launching video game besutannya dengan konsep metaverse yang berjudul Bridge In Gain. Rencananya, game ini akan resmi dirilis pada Juli 2022.

Menurut CEO Benua Integrasi Global, Alexander Zulkarnain, game ini menerapkan konsep dimana setiap elemen merupakan aset yang memiliki nilai ekonomi berupa NFT.

"Bridge In Gain merupakan sebuah dunia video game yang berbasis teknologi atau bertema metaverse, yang mana setiap elemen merupakan aset yang memiliki nilai ekonomi berupa NFT di dalam smart chains binance (BEP-20)," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (25/5/2022).

Ia menuturkan, game ini hadir dengan tampilan futuristik utopia dan distopia. Game ini juga hadir dengan konsep open world yang menghadirkan beragam genre permainan.

Beberapa genre yang hadir di game ini adalah sci-fi, MMORPG, FPS, hingga hunting adventure. Nantinya, seluruh game tersebut dapat diakses melalui portal yang menjadi fitur dalam Bridge In Gain.

Tidak hanya itu, Alexander menuturkan, game ini juga memiliki fitur yang dapat mengakomodasi para pelaku usaha di berbagai bidang, termasuk BUMN hingga pelaku UMKM. Sebab, Bridge In Gain memiliki fitur yang diberi nama Big Tenant.

Perlu diketahui, Big Tenant merupakan fitur toko perbelanjaan virtual di dalam Bridge In Gain yang terintegrasi dengan dunia nyata. Fitur ini didukung dengan sistem perbelanjaan langsung di dalam permainan yang terkoneksi dengan smartphone, serta nantinya dikirim lewat kurir instan atau ekspedisi.

"Selanjutnya dapat di-tracking melalui akun Player Super Apps milik pemain ataupun pemesan," tuturnya menjelaskan. Game ini juga mendukung sejumlah fitur lain seperti kantor virtual, NFT marketplace, edukasi VR, bisnis, dan beberapa fitur lain yang sedang dikembangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Meta Perkenalkan Toko Fisik Pertamanya, Bisa Menjajal dan Beli Alat Metaverse

Di sisi lain, Meta mengumumkan toko fisik pertamanya, Meta Store, yang akan dibuka pada tanggal 9 Mei 2022 di lingkungan salah satu kantornya di Burlingame, California, Amerika Serikat.

Di toko ritel itu, perusahaan induk Facebook itu akan menjual dan memamerkan berbagai produk perangkat keras mereka, yaitu alat-alat yang dibutuhkan untuk mengakses dunia virtual atau metaverse.

"Di Meta Store, kami ingin Anda berinteraksi dengan semuanya. Kami ingin Anda mencoba barangnya. Kami ingin Anda merasakannya," tulis Meta melalui laman resminya, dikutip Sabtu (30/4/2022).

Martin Gilliard, Head of Meta Store, mengatakan, saat seseorang mendapatkan pengalaman menggunakan sebuah teknologi, mereka akan memberikan apresiasi yang lebih baik untuk itu.

"Jika kami melakukan pekerjaan kami dengan benar, orang-orang harus pergi dan memberi tahu teman-teman mereka, 'Kamu harus melihat Meta Store,'" kata Gilliard.

Di toko ini, Meta mengatakan pengunjung bisa menjajal Meta Portal dan Ray-Ban Stories, serta mengeksplorasi realitas virtual (virtual reality/VR) menggunakan versi demo dari Meta Quest 2.

Selain itu, perusahaan yang menaungi Instagram dan WhatsApp itu juga menyediakan saluran penjualan daring Meta Portal, Ray-Ban Stories, dan Meta Quest, melalui bagian Shop di meta.com.

Meta Store juga menyediakan area demo imersif di mana pengunjung bisa mencoba Beat Saber, GOLF+, Real VR Fishing, atau Supernatural di layar LED melengkung besar yang menampilkan tampilan di headset.

Pengunjung toko fisik Meta ini juga bisa mendapatkan klip mixed reality selama 30 detik, yang diambil dari pengalaman demo yang bisa dibagikan.

3 dari 4 halaman

Memberikan Gambaran Soal Metaverse

Meta Store memiliki luas sekitar 1.550 kaki persegi. Lokasinya berada di dekat Reality Labs HQ, tempat Meta membantu pembangunan metaverse.

"Memiliki toko di Burlingame memberi kami lebih banyak kesempatan untuk bereksperimen dan menjaga inti pengalaman pelanggan untuk pengembangan kami," kata Gilliard.

Dia menambahkan, apa yang mereka pelajari di toko itu nantinya akan membantu menentukan strategi ritel perusahaan di masa depan.

Menurut perusahaan, tujuan mereka dengan adanya Meta Store adalah untuk menunjukkan kepada orang-orang, apa yang bisa dilakukan dengan produk-produknya, sembari memberikan sekilas gambaran metaverse di masa depan.

Menurut Gilliard, Meta Store akan membantu orang-orang terhubung dengan bagaimana produk mereka bisa menjadi pintu gerbang ke metaverse di masa depan.

"Kami tidak menjual metaverse di toko kami, tapi mudah-mudahan orang akan masuk dan keluar untuk mengetahui lebih banyak tentang bagaimana produk kami akan membantu menghubungkan mereka dengannya," pungkas Gilliard.

Setelah dibuka pada 9 Mei mendatang, Meta Store akan buka dari hari Senin sampai Jumat jam 11.00 sampai 18.00 Waktu Pasifik. 

4 dari 4 halaman

Mark Zuckerberg Pamer Prototipe AI Meta

Beberapa waktu lalu, Meta diketahui sedang menguji sistem kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang memungkinkan seseorang membangun dunia virtual hanya dengan mendeskripsikannya.

Hal itu diungkap lewat sebuah video yang ditunjukkan oleh CEO Meta Mark Zuckerberg pekan, baru-baru ini. Prototipe dari teknologi ambisius itu disebut dengan Builder Bot.

Dalam sebuah video demonstrasi yang sudah direkam sebelumnya, avatar Mark Zuckerberg memandu penonton melalui ruang virtual dengan Builder Bot.

Pendiri Facebook itu memberikan perintah seperti "ayo pergi ke pantai" untuk memunculkan latar kartun 3D yang menggambarkan suasana pantai sepeti pasir dan air.

Dalam video tersebut, Zuckerberg juga "menciptakan" awan dengan suara, sampai ke bentuk yang spesifik yaitu awan altocumulus, meja, minuman, efek suara, musik bernuansa tropis, hingga pohon.

"Ini semuanya dibentuk oleh AI," kata Mark Zuckerberg menjelaskan, dalam video tersebut di kanal YouTube Meta AI, seperti dikutip Senin (28/2/2022).

Mengutip The Verge, Builder Bot tampaknya menggunakan input suara untuk menambahkan obyek 3D yang dapat dilakui pengguna, dan Meta memiliki tujuan untuk interaksi yang lebih ambisius.

"Anda akan dapat menciptakan dunia bernuansa untuk menjelajahi dan berbagi pengalaman dengan orang lain hanya dengan suara Anda," kata Zuckerberg dalam keynote-nya.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.