Sukses

Google Siap Bikin Chipset Buatan Sendiri untuk Pixel 6?

Pixel 6--dengan kode nama Raven dan Oriole--akan menjadi perangkat pertama yang meluncur dengan SoC (system-on-chip) atau chipset buatan Google sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Google tampaknya ingin mengikuti jejak Apple yang meluncurkan chipset sendiri untuk deretan produk mereka, seperti iPhone, iPad, dan MacBook.

Berdasarkan laporan 9to5Google, Senin (5/4/2021), Pixel 6--dengan kode nama Raven dan Oriole--bakal meluncur dengan SoC (system-on-chip) atau chipset buatan Google sendiri.

Adapun perangkat milik Google ini merupakan bagian dari platform yang dikenal sebagai Slider. Platform ini juga akan digunakan pada perangkat Chromebook di masa mendatang.

Dikenal secara internal sebagai chipset GS101 Whitechapel, Google diyakin mengandeng Samsung untuk pengembangan dan pembuatan SoC ini.

Bila memang kedua perusahaan bekerja sama, maka bukan hal yang tidak mungkin chipset baru milik Google ini akan berbagi desain dan arsitektur dengan prosesor Samsung Exynos.

Selain Pixel 6, banyak pihak meyakini Google akan merilis satu seri smartphone lainnya--dengan label harga lebih murah--yang menggunakan chipset ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengalaman Samsung Produksi Prosesor

Bocoran pixel 4a 5G. (Doc: OnLeaks/ 91Mobiles)

Seperti yang diketahui, Samsung sudah memproduksi prosesor mereka sendiri, yakni Exynos, untuk deretan smartphone Galaxy mereka.

Tak hanya itu, Samsung juga memiliki andil dalam membantu Apple memproduksi prosesor seri-A yang saat ini terpasang di deretan iPhone.

 

3 dari 3 halaman

Google Pixel Bisa Pantau Detak Jantung

Google akan menambahkan monitor detak jantung dan pernapasan ke aplikasi Fit di smartphone Pixel bulan ini. Selanjutnya berencana untuk menambahkannya ke perangkat Android lain.

Kedua fitur tersebut bergantung pada kamera di smartphone, dengan mengukur laju pernapasan serta memantau naik turunnya dada pengguna dan detak jantung dengan melacak perubahan warna saat darah bergerak melalui ujung jari.

"Fitur-fitur tersebut memungkinkan pengguna melacak kesehatan secara keseluruhan dan tidak dapat mengevaluasi atau mendiagnosis kondisi medis," jelas Google sebagaimana dilansir The Verge, Jumat (5/2/2021).

(Ysl/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.