Sukses

Google Maps Akan Tampilkan Rute Ramah Lingkungan

Jika rute alternatif jauh lebih cepat, Google Maps akan menawarkan pilihan dan memungkinkan pengguna membandingkan perkiraan emisi.

Liputan6.com, Jakarta - Google Maps dikabarkan akan mulai mengarahkan pengemudi untuk melalui jalan yang paling ramah lingkungan.

Artinya, rute akan diarahkan ke perjalanan yang menghasilkan jejak karbon terendah dengan data lalu lintas dan kemiringan jalan.

Rencananya, fitur ini pertama kali akan diluncurkan di Amerika Serikat pada akhir 2021, baru kemudian dilanjutkan untuk perilisan secara global.

Dikutip dari BBC, Rabu (31/3/2021), saat diluncurkan rute default di aplikasi Google Maps akan menjadi opsi "ramah lingkungan", kecuali pengguna memilih untuk tidak menggunakannya.

Jika rute alternatif jauh lebih cepat, Google akan menawarkan pilihan dan memungkinkan pengguna membandingkan perkiraan emisi.

"Apa yang kami lihat adalah untuk sekitar setengah dari rute, kami dapat menemukan opsi yang lebih ramah lingkungan dengan trade-off yang minimal atau tanpa biaya waktu," kata Russell Dicker, direktur produk di Google.

Mesin pencari milik Alphabet ini menggunakan data emisi berdasarkan pengujian di berbagai jenis mobil dan tipe jalan, berdasarkan wawasan dari National Renewable Energy Lab (NREL) pemerintah AS.

Juga memanfaatkan faktor data jalan di lereng dan kemiringan dari fitur mobil Street View miliknya bersama dengan citra udara dan satelit.

"Ini adalah contoh bagus dari tiga tren yang muncul bersamaan: data, keberlanjutan, dan pilihan konsumen," kata Siddharth Pathak, mitra di perusahaan konsultan Kearney.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peringatan Zona Emisi Rendah

Mulai Juni mendatang Google akan memperingatkan pengemudi tentang perjalanan melalui zona emisi rendah di mana beberapa kendaraan dilarang. Ini umum terjadi di negara-negara seperti Jerman, Prancis, Belanda, Spanyol, dan Inggris.

"Dari Amsterdam hingga Jakarta, kota-kota di seluruh dunia telah menetapkan zona emisi rendah--area yang membatasi kendaraan berpolusi seperti mobil diesel tertentu atau mobil dengan stiker emisi khusus untuk membantu menjaga kebersihan udara," kata Google dalam sebuah blog.

Perusahaan menyebut sebagai dukungan terhadap upaya ini, mereka mengerjakan peringatan untuk membantu pengemudi lebih memahami waktu penentuan guna melewati rute dari salah satu zona tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Perbandingan

Pengguna Google Maps juga dapat membandingkan mobil, bersepeda, transportasi umum, dan opsi perjalanan lainnya di satu tempat alih-alih beralih di antara berbagai bagian dalam fitur baru yang diluncurkan tahun ini.

Kendati demikian, Google mengatakan telah lama mengembangkan praktik berkelanjutan untuk memberi manfaat bagi lingkungan, dan berjanji untuk bebas karbon pada 2030 untuk membantu kota-kota melacak emisi gas rumah kaca.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.