Sukses

Ibunda Akui Elon Musk Jenius Sejak Umur 3 Tahun

Ibunda Elon Musk, Maye Musk, menyadari putranya adalah seorang jenius sejak usia 3 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Tesla dan SpaceX Elon Musk kabarnya sudah jenius sejak usia muda. Hal ini dikatakan oleh ibunda Elon Musk, Maye Musk.

Maye Musk mengatakan, putranya, Elon Musk sudah menunjukkan tanda-tanda kejeniusan sejak berusia 3 tahun.

Informasi ini diungkapkan oleh Maye Musk ketika mempromosikan buku memoar terbarunya. Maye Musk yang kini berusia 72 tahun adalah seorang model, dietisien dan nurtisionis.

"Pada usia 3 tahun, saya tahu ia adalah anak jenius. Tapi kamu masih tidak tahu kalau ia akan melakukan hal-hal cemerlang," kata Maye, berkomentar mengenai Elon Musk yang kini berusia 49 tahun, dikutip dari People, Selasa (2/2/2021).

"Karena ada banyak orang jenius yang berakhir di ruang bawah tanah. Menjadi orang jenius tetapi tidak menerapkannya. Jadi saya sangat senang ketika dia memulai Zip2 karena itu membuat hidup lebih mudah dengan petunjuk dari pintu ke pintu," kata Maye Musk.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sejak Kecil Tertarik Ingin Lakukan Banyak Penelitian

Hal itulah yang membuat Maye berinvestasi pada Zip2 sejak awal. Selain itu, Elon Musk juga membantu PayPal, dan mulai berpikir tentang melakukan penelitian luar angkasa, energi matahari, atau mobil listrik.

"Saya bilang pilih saja satu dan tentu saja dia tidak mendengarkan saya," tutur Maye Musk.

Maye juga mengatakan, Elon Musk membuktikan kejeniusannya di usia 12 tahun dengan membuat gim komputer sendiri.

"Saya tunjukkan ke mahasiswa teknik di kampus, mereka bilang 'wah dia tahu semua jalan pintas'," tutur ibu tiga orang anak itu.

Maye pun menyemangati Elon Musk untuk mengirimkannya ke majalah. Kemudian, Elon Musk mendapatkan hadiah setara USD 500 saat itu. "Saya pikir, mereka tidak tahu Elon berusia 12 tahun saat itu," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Ajak Followers Pakai Signal

Elon Musk memang sosok yang selalu jadi perhatian orang. Beberapa waktu lalu, orang terkaya di dunia, Elon Musk, mengajak para pengguna untuk memakai aplikasi pesan Signal daripada WhatsApp.

Ajakan ini dicuitkan oleh bos Tesla dan SpaceX melalui akun Twitter centang biru @elonmusk.

"Use Signal," cuit Elon Musk, dikutip dari PCMag, Jumat (8/1/2021), setelah WhatsApp memperbarui kebijakan privasinya, Kamis 7 Januari 2021.

Ajakan Elon Musk tersebut tentu jadi pukulan bagi Facebook. Namun, WhatsApp tetap bersikeras kebijakan privasi baru mereka tidak akan membawa perubahan dalam pengalaman chatting pengguna dengan teman-teman dan keluarga.

Lantas, apa yang membuat Elon Musk mengajak pengguna pakai Signal alih-alih WhatsApp? Padahal keduanya merupakan aplikasi pesan yang didukung enkripsi end-to-end dan sifatnya gratis.

Dengan enkripsi end-to-end, tak ada satupun pihak, termasuk Facebook atau WhatsApp, yang bisa membaca konten dalam pesan. Hanya pengirim dan penerima pesan yang bisa mengetahui isi pesan.

Berdasarkan label privasi di App Store, Signal tidak mencoba mengumpulkan data pengguna.

Satu-satunya data adalah nomor telepon pengguna saat mendaftar, namun Signal tak berupaya menghubungkan nomor telepon tersebut dengan identitas pengguna. 

(Tin/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.