Sukses

Huawei P50 Bakal Pakai Layar dari LG dan Samsung?

Laporan dari The Elec menyebut Huawei P50 tetap rilis sesuai jadwal seperti tahun sebelumnya dan menggunakan layar OLED dari perusahaan asal Korea Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Huawei dilaporkan sudah mulai mempersiapkan lini P50 yang direncanakan rilis tahun depan. Informasi ini diketahui dari laporan media industri Korea Selatan, The Elec, beberapa waktu lalu.

Dikutip dari GSM Arena, Rabu (25/11/2020), jadwal peluncuran P50 akan tetap sama seperti tahun sebelumnya. Jadi, seri P akan tetap diperkenalkan pada bulan Maret atau April 2021.

Selain itu, dari bocoran terbaru, Huawei akan menggunakan layar panel OLED besutan Samsung Display dan LG Display.

Untuk diketahui, Samsung Display memang telah memperoleh lisensi untuk berdagang dengan Huawei pada Oktober 2020, dan kemungkinan LG Display juga melakukannya.

Lalu untuk spesifikasinya, Huawei P50 disebut akan menggunakan chipset baru besutan HiSilicon, yakni Kirin 9000. Meski seri ini disebut chipset terakhir internal Huawei, ada kemungkinan perusahaan masih memiliki stok chipset ini setelah pertama kali digunakan di Mate 40.

Sebagai informasi, Kirin 9000 disebut menjadi produk terakhir yang dibuat divisi chipset Huawei, HiSilicon. Hal itu diungkapkan oleh CEO Huawei Consumer Business Unit Huawei Richard Yu.

"Mulai 15 Desember dan seterusnya, prosesor Kirin andalan kami tak dapat diproduksi," tutur Richard.

Hal ini terjadi karena divisi HiSilicon bergantung para perusahaan Amerika Serikat, sedangkan saat ini Huawei dilarang untuk menjalin hubungan dengan perusahaan dari negara tersebut.

Kendati demikian, informasi soal Huawei P50 ini masih belum dikonfirmasi perusahaan. Karenanya, menarik untuk menunggu informasi lebih lanjut dari perusahaan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

AS Izinkan Qualcomm Jual Chip Smartphone 4G ke Huawei

Di sisi lain, Qualcomm diizinkan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menjual chip mobile 4G pada Huawei.

Izin diberikan sebagai pengecualian dari larangan administrasi yang diterapkan pemerintah Trump agar perusahaan AS tak berbisnis dengan perusahaan Tiongkok.

Mengutip laman Reuters, Minggu (15/11/2020), Qualcomm tidak merinci produk mana saja yang diizinkan untuk dijual ke Huawei.

"Kami mendapatkan lisensi untuk sejumlah produk yang mencakup beberapa produk 4G," kata juru bicara Qualcomm.

Sekadar informasi, Qualcomm dan perusahaan semikonduktor AS lainnya dipaksa untuk berhenti menjual produk mereka ke Huawei pada September tahun lalu, setelah pembatasan perdagangan AS diberlakukan.

Juru bicara Qualcomm menolak berkomentar mengenai produk spesifik apa yang diizinkan untuk dijual ke Huawei. Namun produk-produk tersebut terkait dengan perangkat mobile.

3 dari 3 halaman

Pelanggan Qualcomm

Disebutkan, Qualcomm memiliki aplikasi lisensi lain yang masih menunggu keputusan pemerintah AS.

Huawei sendiri merupakan salah satu pelanggan chip Qualcomm, mengingat perusahaan yang bermarkas di San Diego ini merupakan pemasok chip smartphone terbesar di dunia.

Huawei menggunakan chip yang dirancang sendiri (Kirin) pada smartphone flagship-nya. Namun, tetap memakai chip Qualcomm untuk sebagian smartphone dengan harga yang lebih rendah.

Sayangnya, gara-gara perang datang dengan AS, kesempatan Huawei untuk merancang chip-nya sendiri digagalkan oleh AS.

Pasalnya, AS memblokir akses ke perangkat lunak desain chip serta alat fabrikasi, hal yang paling krusial dalam pembuatan chipset.

Analis industri pun meramalkan bahwa stok chipset Huawei yang dibeli sebelum masa pelarangan bisa habis awal tahun depan dan melumpuhkan bisnis smartphone-nya.

Seorang analis Bernstein Stacy Rasgon mengatakan, lisensi Qualcomm mungkin hanya memiliki dampak terbatas karena mencakup chipset 4G. Padahal saat ini banyak konsumen global yang beralih ke smartphone 5G.

Sejauh ini pun belum jelas apakah pejabat AS akan memberikan izin terkait penjualan chip smartphone 5G Qualcomm ke Huawei.

(Dam/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.