Sukses

Jack Ma Nilai Budaya Kerja Lembur adalah Berkah Besar

Bagi Jack Ma, budaya kerja lembur merupakan berkah besar bagi karyawan-karyawan yang masih muda.

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri grup Alibaba sekaligus miliarder Jack Ma membuat pernyataan membela budaya kerja lembur yang sering diberlakukan di perusahaan teknologi Tiongkok.

Bagi Jack Ma, budaya kerja lembur merupakan berkah besar bagi karyawan-karyawan yang masih muda.

Pembelaan Jack Ma ini diungkapkan setelah adanya perdebatan tentang waktu kerja yang seimbang dengan jam lembur yang diminta oleh beberapa perusahaan.

Dalam pidatonya di depan para karyawan Alibaba, Jack Ma membela jadwal kerja "996". Angka tersebut mengacu pada kerja mulai jam 9 pagi dan berakhir di jam 9 malam, selama 6 hari kerja seminggu.

"Secara personal, saya berpendapat bisa bekerja 996 merupakan berkah besar," kata Jack Ma melalui unggahan akun WeChat perusahaan.

Jack Ma lebih lanjut mengatakan, "Banyak perusahaan dan banyak orang tidak memiliki kesempatan untuk bekerja 996. Jika kamu tidak bekerja 996 saat masih muda, kapan lagi kamu akan bekerja 996?"

Masalah inipun memicu perdebatan online dan protes pada beberapa platform coding.

Di mana, para pekerja bertukar pikiran tentang permintaan lembur yang berlebihan di beberapa perusahaan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kerja Keras dari Muda

Jack Ma yang merupakan mantan guru Bahasa Inggris mendirikan Alibaba pada 1999. Dia kemudian jadi orang paling kaya di Tiongkok.

Dia menyebut, dirinya bersama karyawan-karyawan pertamanya biasa bekerja dengan jam kerja yang panjang.

"Di dunia ini, semua orang ingin sukses, ingin kehidupan yang baik, ingin dihormati," tutur Jack Ma.

"Izinkan saya bertanya kepada semua orang, jika kamu tidak menghabiskan waktu dan energi (untuk bekerja) dibandingkan orang lain, bagaimana kamu bisa mencapai kesuksesan yang diinginkan," tanya Jack Ma.

Jack Ma merujuk pada industri teknologi saat ini, di mana sebagian orang tidak memiliki pekerjaan. Banyak yang bekerja di perusahaan untuk mencari pendapatan atau menghadapi penutupan kantor.

"Dibandingkan dengan mereka, hingga hari ini saya masih merasa beruntung. Saya tidak menyesal (bekerja 12 jam sehari). Saya tidak akan pernah mengubah bagian saya ini," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Budaya Kerja Alibaba Dinilai Buruk

Sebelumnya, aktivis di Microsoft GitHub, sebuah penyimpanan kode online, meluncurkan proyek berjudul "996.ICU".

Di dalamnya, para pekerja teknologi mendaftarkan Alibaba dalam daftar perusahaan yang memiliki kondisi kerja terburuk.

Kamis lalu, sebuah opini yang dipublikasikan di sebuah surat kabar pemerintah menyatakan, sistem kerja 996 melanggar hukum perburuhan Tiongkok.

Hukum tersebut menetapkan, rata-rata jam kerja karyawan tidak boleh lebih dari 40 jam seminggu.

"Menciptakan budaya perusahaan yang mendorong lembur tidak hanya tidak membantu daya saing inti bisnis, tetapi juga menghambat dan merusak kemampuan perusahaan untuk berinovasi," kata penulis dalam media People Daily.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.