Sukses

Microsoft Minta Pengguna Setop Pakai Internet Explorer

Microsoft meminta pengguna untuk mulai meninggalkan Internet Explorer, karena usianya yang sudah terlalu usang.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak 2015, Microsoft sudah menggantikan Internet Explorer dengan Microsoft Edge sebagai peramban utama di sistem operasi Windows.

Namun, bukan berarti peramban lawas itu kehilangan pengguna, bahkan masih ada yang berasal dari kalangan pebisnis.

Oleh sebab itu, Microsoft terus mendorong agar para pengguna tidak lagi memakai Internet Explorer.

Dikutip dari Softpedia, Selasa (11/2/2019), perusahaan meminta agar para pengguna mulai beralih ke peramban yang lebih modern.

Sekadar informasi, Internet Explorer sendiri masih digunakan sejumlah perusahaan untuk menjalankan aplikasi di kalangan internal.

Kendati demikian, lambat laun Internet Explorer itu jelas sudah usang dibanding peramban lain.

"Persoalannya, Internet Explorer sudah tidak lagi kompatibel. Kami tidak mendukung standar web baru di Internet Explorer dan banyak pengembang pada umumnya tidak lagi memasukkan Internet Explorer dalam uji coba," ujar salah satu insinyur Microsoft, Chris Jackson.

Di samping itu, kebanyakan aplikasi baru tidak lagi kompatibel dengan Internet Explorer sehingga tidak dapat digunakan.

Karenanya, Microsoft mendorong agar pengguna Internet Explorer dapat menikmati konten web yang lebih besar.

Selain itu, Microsoft juga tengah mencoba untuk mengadopsi sistem Chromium di Edge. Hal itu dilakukan Microsoft untuk menciptakan kompatibalitas web yang lebih baik dan mengurangi fragmentasi.

Sayang, belum ada informasi lebih lanjut dari pengembangan Edge yang diintegrasikan dengan sistem Chromium ini. Microsoft hanya menyebut pengembangannya akan dilakukan awal 2019.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sony Absen di E3 2019, Microsoft Curi Kesempatan Pamer Xbox Baru?

Terlepas dari imbauan tersebut, Microsoft, sebenarnya juga disebut-sebut akan menyiapkan kejutan untuk konsol Xbox One-nya.

Dilansir dari Gamerant pada Minggu (3/2/2019), kepala divisi Xbox Phil Spencer mengatakan akan menyiapkan lini yang ia klaim 'hebat' untuk gelaran E3 2019.

Spencer juga menyebutkan rencana untuk berbicara tentang masa depan Xbox dan menyatakan bahwa 2019 menjadi momen "go time" bagi mereka.

"Ada beberapa berita tentang E3 di musim gugur. Kami akan melaju dan menjadi besar di E3 lebih dari yang pernah kami lakukan. Saya suka kesempatan itu," kata Spencer.

Xbox memang telah tertinggal dari pesaing utamanya, PS4. Fakta juga menunjukkan bahwa penjualan Xbox One hanya separuh dari penjualan PlayStation 4.

Absennya Sony pada E3 2019, tentu bisa menjadi momentum kebangkitan mereka untuk mengejar ketertinggalan.

Salah satu aspek yang dinantikan dari Microsoft adalah informasi lebih lanjut mengenai Project xCloud, layanan streaming yang memungkinkan gamer untuk memainkan konsol di semua perangkat, seperti laptop, PC, bahkan smartphone.

Karenanya, menarik untuk menantikan kejutan apa yang akan dibawa Xbox pada ajang E3 2019 nanti.

3 dari 3 halaman

Microsoft HoloLens Generasi Kedua Siap Meluncur di MWC 2019

Microsoft dilaporkan masih terus melanjutkan pengembangan augmented reality headset besutannya, HoloLens. Perusahaan berencana untuk memperkenalkan generasi terbaru HoloLens saat gelaran Mobile World Congress (MWC) 2019.

Hal itu diketahui dari undangan yang disebar oleh perusahaan beberapa waktu lalu. Dikutip dari The Verge, Jumat (18/1/2019), Microsoft akan menggelar acara pada 24 Februari 2019 waktu Amerika Serikat.

CEO Microsoft, Satya Nadella; Technical Fellow, Alex Kipman; dan CVP, Julia White merupakan sosok penting yang akan hadir dalam acara tersebut.

Kehadiran Kipman itu pula yang menjadi tanda ajang ini akan menjadi debut HoloLens 2, mengingat kedekatannya dengan proyek ini.

Partisipasi Microsoft di MWC 2019 ini merupakan kali pertama setelah beberapa tahun terarkhir perusahaan tersebut tidak ikut meramaikannya. Absennya Microsoft sendiri tidak lepas dari keputusan untuk mematikan platform Windows Phone.

Untuk informasi, Microsoft sendiri sudah beberapa tahun belakangan ini mengembangkan generasi kedua dari HoloLens. Memiliki nama nama kode Sydney, headset generasi baru ini disebut-sebut akan lebih ringan dan nyaman saat digunakan.

HoloLens 2 bakal menggunakan generasi terbaru sensor Kinect dari Microsoft dan chip dengan kecerdasan buatan untuk meningkatkan performanya. Menurut kabar, perangkat ini akan menggunakan Snapdragon 850 dari Qualcomm.

Selain HoloLens, ada kemungkinan perusahaan akan mengumumkan lebih lanjut mengenai platform cloud yang dimilikinya, yakni Azure. Terlebih, White merupakan sosok pimpinan di platform cloud Microsoft.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.