Sukses

Isu Soal Privasi Pengguna Dikritik, Ini Respons Facebook

Facebook saat ini cuma berupaya untuk menjunjung tinggi standar komunitas yang mengedepankan keamanan platform dan privasi pengguna.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook terus dikritik terkait masalah model bisnisnya yang mengusik privasi pengguna.

Terbaru, kritik pedas yang dilayangkan terhadap raksasa media sosial tersebut berasal dari mentor Mark Zuckerberg, Roger McNamee.

Ia mengkritik model bisnis Facebook yang mengandalkan iklan, di mana platform secara tidak langsung mempelajari tingkah laku pengguna dan menawarkannya ke pengiklan. Hal tersebut jelas menganggu privasi pengguna.

Menurutnya, Facebook sebagai perusahaan harus turut bertanggung jawab terhadap dampak dari platform-nya ke masyarakat.

"Manajemen harus bertanggung jawab untuk setiap tindakan. Sama seperti saat mereka menerima pujian ketika sukses, mereka juga harus bertanggung jawab terhadap kegagalan yang terjadi," tulisnya.

Menanggapi hal tersebut, Facebook ternyata tidak dapat berkomentar banyak.

Nathaniel Gleicher, Head of Cybersecurity Policy Facebook, berujar kalau pihaknya saat ini cuma bisa berupaya untuk menjunjung tinggi standar komunitas yang mengedepankan keamanan platform dan privasi pengguna.

Ia malah mengaitkan isu tersebut dengan upaya yang dilakukan tim teknis Facebook untuk melindungi keamanan data penggunanya.

“Tim teknis kami telah mengembangkan protokol keamanan terkait privasi pengguna. Kami punya 3.000 lebih teknisi yang telah bekerja untuk itu selama beberapa tahun terakhir,” terang Nathaniel kepada Tekno Liputan6.com dalam wawancara di kantor Facebook Indonesia, Jumat (1/2/2019). 

Adapun asumsi Facebook mempelajari tingkah laku pengguna untuk keperluan pengiklan, dirasa Nathaniel menjadi transisi besar bagi perusahaan untuk melakukan analisis ketertarikan penggunanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tenggelam dalam Lingkaran

Selain itu, orang-orang di dalam Facebook juga tenggelam dalam lingkarannya sendiri.

McNamee menuturkan, Zuckerberg selalu percaya bahwa platform-nya memiliki misi untuk menghubungkan orang-orang di seluruh dunia, tapi sebenarnya tidak demikian.

Alasannya, Zuck dan karyawan di Facebook selalu merespons kritikan dengan cara yang sama. Mereka, menurut McNamee, selalu mengandalkan kecerdasan buatan, kode, dan solusi jangka pendek.

"Mereka melakukan ini karena menutup persepsinya tentang realitas. Mereka tidak pernah memikirkan bahwa masalah yang ada saat ini sebenarnya berhubungan dengan desain atau keputusan bisnis," timpal McNamee.

Tidak hanya itu, Zuckerberg saat ini dianggap hanya sebagai simbol pimpinan Facebook dan hanya fokus pada pengembangan produk. Sementara urusan bisnis diserahkan pada Sheryl Sandberg.

 

3 dari 3 halaman

Masalah Lain

Facebook juga dianggap sebagai ancaman untuk privasi saat ini. McNamee mengatakan Facebok harus memiliki News Feed dan hasil pencarian yang tidak dimanipulasi dalam bentuk alogritma.

Seperti diketahui, Facebook membaca kebiasaan pengguna dan akan menampilkan hasil pencarian yang dianggap sesuai dengan minatnya. Kondisi ini disebut sebagai gelembung internet.

Oleh sebab itu, McNamee yang dikenal sebagai salah satu investor kawakan itu menyebut dibutuhkan teknologi yang didorong oleh manusia. Maksudnya, Facebook harus memberdayakan penggunanya, bukan malah mengeksploitasinya.

Sebagai media sosial, Facebook sebaiknya memungkinkan pengguna untuk berbagi dengan orang lain, tanpa dimata-matai.

Di sisi lain, pemerintah juga harus berperan aktif untuk mendorong perusahaan teknologi yang lebih baik.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.