Sukses

Pemblokiran Bing di Tiongkok Hanya Kesalahan Teknis?

Pemblokiran sementara Bing di Tiongkok pada pekan lalu disebutkan karena kesalahan teknis.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Tiongkok dilaporkan tidak sengaja memblokir layanan mesin pencari Microsoft, Bing, pada pekan lalu. Menurut seorang sumber, hal tersebut disebabkan adanya kesalahan teknis.

Dilansir Reuters, Senin (28/1/2019), sejauh ini belum ada komentar dari otoritas Tiongkok dan Microsoft tentang tidak bisa diaksesnya Bing pada pekan lalu. Bing sudah kembali bisa diakses pada Jumat malam (25/1/2019).

Menurut sumber internal Microsoft, dari sudut pendang teknis, tidak bisa diaksesnya Bing pada pekan lalu mirip seperti pemblokiran terhadap situs-situs yang diblokir oleh pemerintah Tiongkok. Namun, pihak Microsoft disebut tidak menerima pemberitahuan sebelumnya dari pihak berwenang.

Kendati demikian, menurut sumber lain, pemerintah Tiongkok tidak sengaja memblokir Bing pada pekan lalu. Oleh sebab itu, ia menyebut pemblokiran tersebut sebagai kesalahan teknis.

Bing merupakan satu-satunya mesin pencari asing yang bisa diakses di Tiongkok. Negeri Tirai Bambu itu telah memblokir akses Google sejak 2010.

Bing masih bisa diakses karena tidak mencantumkan berbagai konten yang dianggap sensitif oleh pemerintah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Microsoft Lakukan Investigasi

Microsoft sebelumnya mengakui Bing memang tidak bisa diakses di Tiongkok pada pekan lalu. Raksasa mesin pencari itu pun telah menyelidiki masalah tersebut. Namun, sejauh ini perusahaan belum mengungkapkan penyebabnya.

Pada saat ini, pasar mesin pencari di Tiongkok dipimpin oleh Baidu. Layanan ini menguasai 70 persen pasar pencarian lokal. Bing tertinggal sangat jauh dengan hanya sekira dua persen pangsa pasar.

Pemblokiran sementara Bing pada pekan lalu, menarik perhatian banyak pihak. Hal ini terutama karena Tiongkok dikenal kerap memblokir layanan internet asing.

Selain Google yang sudah diblokir sejak 2010, Twitter, Facebook, dan Instagram, pun tidak bisa diakses di negara tersebut.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.