Sukses

Pendapatan Alphabet Melonjak Ditengah Isu Pelecehan Seksual Google

Chief Financial Officer Alphabet, Ruth Porat, mengatakan bahwa pertumbuhan naik 21 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Pada hari Google diterpa isu pelecehan seksual yang dilakukan sejumlah karyawan, induk usahanya yakni Alphabet mengumumkan pendapatan kuartal III 2018 sebesar US$ 33,7 miliar pada Kamis (25/10/2018).

Pengumuman tersebut juga berisi optimisme pertumbuhan berkelanjutan.

Dikutip dari The Guardian, Senin (29/10/2018), Chief Financial Officer Alphabet, Ruth Porat, mengatakan bahwa pertumbuhan naik 21 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Perusahaan membukukan laba sebesar US$ 8,3 miliar dengan performa baik dari YouTube, Cloud, serta layanan pencarian mobile dan desktop.

Laporan keuangan ini dirilis ketika New York Times melaporkan bahwa Google memberikan paket pesangon sebesar US$90 juta kepada Andy Rubin.

Google dikirik lantaran "menyembunyikan" dugaan pelecehan seksual yang memicu kepergiannya.

CEO Google, Sundar Pichai, mengirim surat kepada para karyawan pada Kamis (25/10/2018), setelah laporan New York Times dipublikasikan.

Melalui surat itu, Pichai menegaskan Google mengambil tindakan keras dalam kasus dugaan pelecehan seksual, dan mengungkapkan telah memecat 48 orang termasuk 13 manajer senior dalam dua tahun terakhir.

Namun, baik Alphabet atau Google tidak menyinggung masalah tersebut saat menyampaikan laporan keuangannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Memprioritaskan Google News

Lebih lanjut, Pichai justru mengkritik peningkatan pengawasan pemerintah dan peraturan terhadap perusahaan-perusahaan teknologi.

Ia juga merinci tentang perangkat hardware Google, pengembangan lanjutan berbagai produk inti seperti pencarian, peta, serta cloud yang membantu perusahaan terus tumbuh.

Selain itu, Pichai juga mengatakan pihaknya melihat daya tarik positif pada layanan berlangganan, serta memprioritaskan Google News untuk memastikan sumber berita terpercaya, muncul.

Lebih dari 70 persen pendapatan Alphabet berasal dari properti Google. Para analis sendiri telah memperkirakan raksasa teknologi tersebut akan membukukan laporan keuangan positif, bahkan setelah kontroversi kebocoran data yang memicu penutupan layanan Google+ beberapa waktu lalu.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.