Sukses

Gandeng Datascrip, FARO Gelar Konferensi Dunia Bahas Tren Teknologi 3D

FARO Technologies, perusahaan teknologi 3D untuk pengukuran dan pemindaian, bersama PT Datascrip menggelar FARO 3D User Conference Asia Pacific di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - FARO Technologies, perusahaan teknologi 3D untuk pengukuran dan pemindaian, bersama PT Datascrip menggelar FARO 3D User Conference Asia Pacific di Jakarta.

Konferensi internasional ini membahas tren dan perkembangan teknologi produk pemindaian terestrial 3D.

Selain itu, dibahas pula perihal permasalahan dan solusi pemindaian terestrial 3D, termasuk pemaparan dari para ahli dan praktisi. Tak lupa, konferensi ini juga membahas soal penerapan teknologi 3D laser scanner di berbagai bidang.

Seperti diketahui, pemerintah sedang melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Sementara perencanaan pembangunan berkesinambungan membutuhkan dokumentasi area, bangunan, atau struktur dalam wujud 3D.

Karenanya, dokumentasi dengan menggunakan pemindai laser 3D sangat dibutuhkan, terutama saat melakukan survei secara detail termasuk struktur bangunan paling kompleks.

Di samping itu, pemindaian terestrial 3D juga membuat dokumentasi ruang atau area menjadi efisien, efektif, akurat dan presisi.

"Semua mengenai dokumentasi 3D dibahas tuntas di dalam konferensi ini memberikan gambaran khususnya mengenai teknologi survei dan kontruksi di masa mendatang. Data 3D dapat diterapkan di berbagai bidang seperti pemindaian volumetrik," tutur Division Director PT Datascrip Mary T. Oetomo dalam keterangan resmi, Rabu (18/7/2018).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pentingnya Pemindaian 3D

Berdasarkan data ARC Market Analysis menyebut pasar pemindaian 3D diperkirakan mencapai US$ 2,3 miliar pada 2021. Menurut prediksi, Building Information Modelling (BIM) di industri konstruksi akan menjadi kontributor utama.

Menurut Senior Architect dari PDW Architect dan Ketua Institute BIM Indonesia, Kharis Alfi, proyek konstruksi masa depan perlu perencanaan yang lebih baik dan persiapan komprehensif. Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan dapat lebih hemat sekaligus menjaga kualitas proyek.

“Building Information Modeling adalah alur kerja konstruksi di masa depan untuk menyiapkan data dan informasi teknis berdasarkan format digital. 3D laser scanning adalah salah satu solusi yang dapat digunakan untuk memproses alur kerja BIM," tuturnya.

Untuk informasi, FARO 3D User Conference Asia Pacific ini merupakan konferensi tahunan yang sudah digelar enam kali. Untuk 2018, selain Jakarta, acara ini juga diadakan di Guangzhou, Tiongkok dan Tokyo, Jepang.

Para pakar dan peserta dari berbagai bidang seperti arstitektur, konstruksi, industri minyak dan gas, pengelola dokumentasi situs dan bangunan bersejarah, termasuk ahli forensik dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) hadir untuk berdialog dan berinteraksi.

Mereka berbagi pengalaman dan penerapan termasuk ide serta solusi terbaru dokumentasi terestrial 3D.

“FARO menunjukkan komitmennya dalam pengembangan dan penerapan data 3D dengan mengadakan konferensi akbar ini. Kebutuhan teknologi pemindai laser 3D di Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan pembangunan di berbagai daerah," tutur Division Manager Survey & 3D Equipment PT Datascrip Gatot P. Laksono.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.