Sukses

Pecah Perusahaan, Google Kini Punya Dua Saudara Baru

Alphabet baru saja memecah dua proyek Google X, Loon dan Wing, menjadi perusahaan mandiri.

Liputan6.com, Jakarta - Induk perusahaan Google, Alphabet, baru saja mengumumkan kelulusan dua proyek besarnya menjadi perusahaan terpisah. Dengan demikian, dua proyek ini resmi menjadi perusahaan mandiri di bawah payung Alphabet.

Dikutip dari The Verge, Jumat (13/7/2018), dua proyek yang dimaksud adalah adalah Loon dan Wing. Keduanya menyusul Waymo, Chronicle, dan Verily yang sebelumnya juga merupakan bagian dari proyek X Google. 

Dengan kata lain, Loon dan Wing kini resmi menjadi saudara baru Google, karena sama-sama berada di bawah Alphabet. Meski sudah berdiri sendiri, dua perusahaan itu tetap menjalankan proyek yang sama seperti sekarang.

Namun, tetap ada perubahan dari sisi manajemen. Alphabet telah menunjuk Alastair Westgarth menjadi CEO Loon dan James Ryan Burgess sebagai CEO Wing.

Loon, seperti diketahui memiliki proyek untuk menyediakan jaringan internet ke daerah rural menggunakan balon, sedangkan Wing membangun proyek drone untuk kebutuhan logistik.

Kendati belum ada proyek baru, rekam jejak dua perusahaan baru ini tentu dirasa menjanjikan, sehingga Alphabet akhirnya memutuskan untuk memecahnya menjadi perusahaan mandiri.

Karenanya, dengan hadir sebagai perusahaan mandiri, induk perusahaan Google itu tentu berharap proyek yang sedang dikembangkan dua perusahaan dapat menjadi bisnis serius, tak lagi sekadar proyek biasa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proyek Mobil Otonomos Google Ganti Identitas

Sebelumnya, Alphabet pernah melakukan hal serupa pada proyek mobil otonomosnya, Waymo. Hal itu dilakukan perusahaan pada akhir 2016. 

Menurut CEO Waymo John Krafcik, perusahannya mengusung misi untuk mencari 'cara baru dalam transportasi'. Karena itu, pembentukan Waymo diharapkan dapat membuat sistem otonomos menjangkau lebih banyak orang.

Dikutip dari Reuters, Waymo tak akan memproduksi mobil otonomos sendiri. Perusahaan itu memilih untuk mengembangkan teknologi yang dapat menjalankan kendaraan secara otomatis.

Sistem otonomos ini nantinya dapat digunakan untuk sejumlah keperluan, seperti ride-sharing, transportasi, truk, logistik, dan dipakai pada kendaraan pribadi.

Sejumlah pengembangan juga masih dilakukan, mulai dari pemetaan, navigasi, termasuk pengalaman berkendara lebih baik.

Kendati tak ada kesepakatan lebih lanjut, pemisahaan Waymo disebut menjadi salah satu upaya untuk monetisasi layanan tersebut. Terlebih, sejumlah perusahaan teknologi kini tengah melakukan pengembangan serupa.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.