Sukses

Customer-Centric Jadi Strategi Penting Lenovo Merilis Produk

Selain inovasi produk, hal lain yang Lenovo lakukan adalah menjadi perusahaan yang bersifat customer centric, bukan product-centric.

Liputan6.com, Berlin - Diwartakan sebelumnya, Tekno Liputan6.com telah mewawancarai Ken Wong, President of Lenovo Asia Pacific dan Senior Vice President of Lenovo Group, di sela-sela acara Lenovo di IFA 2016 di Berlin, Jumat (2/9/2016).

Ken, begitu ia akrab disapa, membeberkan strategi Lenovo dalam menyikapi pasar PC yang mencapai titik jenuh.

Selain inovasi produk yang telah disampaikan di artikel sebelumnya, hal lain yang Lenovo lakukan adalah menjadi perusahaan yang bersifat customer-centric, bukan product-centric.

Menurut Ken, banyak pemain di industri ini kurang mendapat banyak insight, terutama yang berasal langsung dari customer.

"Mitra bisnis perusahaan memang memberi banyak insight soal produk, tapi mereka bukanlah orang yang akan membeli produk tersebut, melainkan end-user (customer, red.). Jadi, insight dari customer adalah hal yang kami perlukan," tutur Ken.

Diakuinya, Lenovo telah mengerahkan banyak sumber untuk menyerap insight sebanyak mungkin. Misalnya, mulai tahun lalu, Lenovo menggelar program bertajuk Voice of Customer untuk menjaring insight. Sebagian besar insight tersebut berbasis big data.

"Kami dapat sekitar 5 juta data points terkait produk kami. Semua itu kami olah dan analisis, sehingga kami betul-betul bisa memahami apa yang sebetulnya mereka inginkan di produk kami. Contohnya antara lain ukuran layar, keyboard, dan warna produk. Sekali lagi kami tekankan, semua itu kami dapat langsung dari end-user," ujarnya.

Di luar itu, lanjut Ken, Lenovo punya sekitar 800.000 pengguna aktif, baik itu pengguna produk Lenovo maupun non-Lenovo, yang berasal dari semua media sosial seperti Facebook dan Twitter.

Insight dari mereka juga Lenovo olah dan analisis."Bahkan, insight dari pengguna aktif kami di media sosial bukan hanya soal produk, tetapi juga soal layanan kami semisal bagaimana kami bisa meningkatkan kualitas layanan kami," tutur Ken.

Menurut Ken, semua itu menunjukkan bahwa Lenovo telah bertransformasi dari perusahaan yang bersifat product-centric, menjadi perusahaan yang bersifat customer-centric.

"Sebetulnya masih ada hal-hal lain yang kami lakukan dalam menyikapi pasar yang lesu, tapi dua hal ini, yaitu selalu berinovasi dan product-centric, adalah yang utama. Tanpa Lenovo, pasar PC akan membosankan," kata Ken menutup penjelasannya.

(Why/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini