Sukses

Hacker Temukan Celah Keamanan Sidik Jari di Android

Sistem keamanan sidik jari yang lemah biasanya terdapat pada perangkat Android.

Liputan6.com, Jakarta - Sidik jari yang disebut-sebut sebagai sistem keamanan baru yang lebih aman ketimbang passcode pada smartphone, ternyata menurut beberapa hacker, tidak 100 persen aman.

Celah keamanan ini diungkapkan oleh peneliti dari FireEye, Tao Wei dan Zhang Yulong yang akan mempresentasikan penelitian mereka pada konferensi Black Hat mendatang di Las Vegas.

Menurut mereka, sistem keamanan sidik jari yang lemah biasanya terdapat pada perangkat Android yang memiliki sensor sidik jari. Untuk membuktikannya, kedua peneliti tersebut menguji metode mereka dan menemukan celah ini di smartphone HTC One Max dan Samsung Galaxy S5.

Mengutip laman Ubergizmo, Jumat (7/8/2015), menurut Tao dan Zhang hal ini mungkin disebabkan karena kedua Original Equipment Manufacturer (OEM) itu tidak sepenuhnya mengunci sensor, sehingga memberikan hacker akses ke informasi sidik jari.

Untungnya, kedua OEM yang terserang celah ini telah sejak lama menambalnya setelah diberitahu oleh para peneliti. Mereka mencatat, tidak semua OEM memiliki perlindungan dan keamanan terbaik.

Akan tetapi, sejauh ini fitur Touch ID yang terdapat pada perangkat iPhone, dianggap relatif aman karena menyertakan sistem enskripsi yang baik.

"Bahkan jika penyerang langsung dapat membaca sensor, tanpa memperoleh kunci kripto, hacker masih tidak bisa mendapatkan gambar sidik jari," tegas Zhang.

(isk/dhi)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.