Berita Massa Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com - Page 2

Massa jenis air adalah kostanta yang terdapat pada temperatur dan tidak tergantung kepada volume air tersebut.

Doa Bersama Rakyat Iran untuk Keselamatan Presiden Ebrahim Raisi
Manfaat Daun Kari Bagi Kesehatan, Redakan Kolesterol Hingga Diabetes
Telah dibaca 0 kali
Supiyah Tukang Pijat Keliling Asal Surabaya Berangkat Haji Hasil Menabung 24 Tahun
Telah dibaca 0 kali
Penyerang Manchester United Harus Ikhlas Gajinya Dipotong Besar-besaran Jika Ingin Tinggalkan Old Trafford
Telah dibaca 0 kali
ICW Catat Ada 791 Kasus Korupsi Sepanjang 2023, Tertinggi Dalam 5 Tahun Terakhir
Telah dibaca 0 kali
Penumpang Gugat Delta Air Lines Rp16 Miliar karena Sandaran Tangan Rusak
Telah dibaca 0 kali
Percepat SPAM di IKN, Indonesia Butuh Dukungan Korea Selatan
Telah dibaca 0 kali
Sebanyak 361 Jamaah Calon Haji Asal Sulut Berangkat ke Embarkasi Balikpapan
Telah dibaca 0 kali
VIDEO: Kerja Sama Leapmotor-Stellantis, Pasarkan Mobil Listrik di Eropa
Telah dibaca 0 kali
Tissa Biani Masih Takut Memasak untuk Maia Estianty, Perlu Persiapan Bikin Makanan Spesial
Telah dibaca 0 kali
IHSG Berpeluang Melemah, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 20 Mei 2024
Telah dibaca 0 kali
Cara Cek Bansos KIS PBI JK 2024 Online, Ketahui Syarat Penerima dan Besaran Bantuan yang Diterima
Telah dibaca 0 kali
Kostum Manggung Tiara Andini Dikritik Lagi, Diminta Ganti Stylist dan Mencontoh Mahalini
Telah dibaca 0 kali
Prediksi Harga Emas Minggu Ini, Cetak Rekor Lagi atau Terjun Bebas?
Telah dibaca 0 kali
Cara Reset Data Pabrik PlayStation 5 dan PlayStation 4, Cepat dan Gampang!
Telah dibaca 0 kali

Advertisement

Advertisement

Ilustrasi air putih (dok Pixabay/Ossid Duha Jussas Salma)

Massa di depan Gedung DPR RI Jakarta. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Peserta aksi massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat saat melakukan unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jakarta, Selasa (21/5/2019). Mereka menolak hasil Pemilu 2019 yang dinilai banyak terdaopat kecurangan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Peserta aksi massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat mengibarkan bendera Merah Putih saat melakukan unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jakarta, Selasa (21/5/2019). Mereka menolak hasil Pemilu 2019 yang dinilai banyak terdaopat kecurangan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Peserta aksi massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat saat melakukan unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jakarta, Selasa (21/5/2019). Mereka menolak hasil Pemilu 2019 yang dinilai banyak terdaopat kecurangan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Massa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa dan pemuda relawan cinta NKRI membawa spanduk saat unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat (17/5). Dalam aksinya mereka menolak Gerakan People Power karena syarat dengan kepentingan politik inkonstitusional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Massa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa dan pemuda relawan cinta NKRI menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat (17/5). Dalam aksinya mereka menolak Gerakan People Power karena syarat dengan kepentingan politik inkonstitusional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Massa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa dan pemuda relawan cinta NKRI menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jakarta, Jumat (17/5). Dalam aksinya mereka menolak Gerakan People Power karena syarat dengan kepentingan politik inkonstitusional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Akibat didemo dan dituding tak memiliki jiwa Pancasila, seorang anggota dewan di Blitar marah dan menantang massa untuk berkelahi.

Sejumlah massa aksi yang tergabung dalam gerakan masyarakat non partisan #BersihkanIndonesia gelar aksi teatrikal di lintasan penyeberangan orang atau Pelican crossing di Jakarta, Kamis (20/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Massa menggelar aksi teatrikal di Pelican crossing di Jakarta, Kamis (20/12). Mereka mengajak pemilih milenial untuk memilih pemimpin yang berorientasi jangka panjang dan berpihak pada energi bersih, adil, dan berkelanjutan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Massa menggelar aksi teatrikal di Pelican crossing di Jakarta, Kamis (20/12). Mereka mengajak pemilih milenial untuk memilih pemimpin yang berorientasi jangka panjang dan berpihak pada energi bersih, adil, dan berkelanjutan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Massa dari Pergerakan Pemuda Jakarta (PPJ) melakukan aksi unjuk rasa di depan Balaikota, Jakarta, Senin (5/11). PPJ mengkritik penataan pedagang kaki lima yang kembali semerawut. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Massa dari Pergerakan Pemuda Jakarta (PPJ) melakukan aksi unjuk rasa di depan Balaikota, Jakarta, Senin (5/11). PPJ mengkritik realisasi rumah DP nol terkesan dipaksakan. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Massa dari Pergerakan Pemuda Jakarta (PPJ) melakukan aksi unjuk rasa di depan Balaikota, Jakarta, Senin (5/11). PPJ juga mengkritik dugaan keterlibatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam kasus 'Hoax' Ratna Sarumpaet. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Massa yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) dan Serikat Becak Jakarta (Sebaja) saat menggelar aksi di depan Balai Kota, Jakarta, Senin (23/7). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Massa yang tergabung dalam JRMK dan Sebaja menggelar aksi di depan Balai Kota, Jakarta, Senin (23/7).Dalam aksinya, massa menuntut Anies Baswedan melunasi janjinya untuk tetap menjadi Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Massa yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) dan Serikat Becak Jakarta (Sebaja) saat menggelar aksi di depan Balai Kota, Jakarta, Senin (23/7). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Massa yang tergabung dalam Komite 1 Mei Untuk Kemerdekaan, Kesejahteraan, dan Kesetaraan (KOMITMEN) saat menggelar aksi Peringatan 20 Tahun Reformasi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/5). (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Petugas berjaga saat aksi Peringatan 20 Tahun Reformasi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/5). Dalam aksinya massa KOMITMEN menyerukan berbagai tuntutan, antara lain mewujudkan demokrasi yang lebih adil dan jujur. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Massa yang tergabung dalam Komite 1 Mei Untuk Kemerdekaan, Kesejahteraan, dan Kesetaraan (KOMITMEN) saat menggelar aksi Peringatan 20 Tahun Reformasi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/5). (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Seorang begal nekat beraksi pada siang hari, aksinya mengundang amarah warga yang menyeretnya hingga kritis.

Masyarakat dari Presidium Rakyat Menggugat melakukan demo di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (23/3). Dalam aksinya mereka menuntut Penolakan UU No. 2/2018 tentang MD3 terkhusus pada pasal 73;122;245. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Masyarakat dari Presidium Rakyat Menggugat membawa poster saat melakukan demo menuntut Penolakan UU No. 2/2018 tentang MD3 terkhusus pada pasal 73;122;245 di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (23/3). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Masyarakat dari Presidium Rakyat Menggugat berteriak saat melakukan demo di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (23/3). Dalam aksinya mereka menuntut Penolakan UU No. 2/2018 tentang MD3 terkhusus pada pasal 73;122;245. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sejumlah massa mengikuti Aksi Damai 287 untuk menentang Perppu Ormas.

Massa membawa poster bertuliskan "Park Geun-Hye Out!" saat menggelar unjuk rasa di jalan utama Seoul, Korea Selatan, Sabtu (12/11). Park Geun-Hye diminta mundur atas tuduhan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). (REUTERS/Jeon Heon-kyun)

Massa aksi membawa keranda saat melintas di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (4/11). Dalam aksinya, massa menuntut agar polisi segera menangkap Gubernur Nonaktif Basuki T Purnama atas dugaan penistaan agama. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Massa aksi membawa keranda saat melintas di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (4/11). Dalam aksinya, massa menuntut agar polisi segera menangkap Gubernur Nonaktif Basuki T Purnama atas dugaan penistaan agama. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Massa aksi membawa keranda saat melintas di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (4/11). Dalam aksinya, massa menuntut agar polisi segera menangkap Gubernur Nonaktif Basuki T Purnama atas dugaan penistaan agama. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Massa memprotes pernyataan Ahok terkait Surat Al Maidah ayat 51. Ahok dituding lakukan pelecehan terhadap umat Muslim.

Massa Aliansi Jurnalis Independen membentangkan spanduk saat melakukan aksi di Jakarta, Selasa (3/5). Aksi tersebut diadakan dalam rangka peringatan World Press Freedom Day 2016. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Pengunjuk rasa memakai masker saat melakukan aksi di Jakarta, Selasa (3/5). World Press Freedom Day 2016 mengusung tema 'Berbeda itu Hak' bertujuan membangun kembali pemahaman publik akan toleransi dan kebhinekaan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Massa Aliansi Jurnalis Independen melakukan aksi damai dengan membagikan masker dan kipas kepada pengendara di Jakarta, Selasa (3/5). AJI juga menyatakan bahwa musuh kebebasan pers 2016 adalah kepolisian. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Aparat bersitegang dengan massa aksi dari Front Pancasila saat berusaha masuk menuju Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (18/4). Mereka menolak Simposium PKI yang dapat dimanfaatkan menghidupkan kembali paham komunis. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Aparat mengamankan massa aksi dari Front Pancasila saat berusaha masuk menuju Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (18/4). Mereka menolak Simposium PKI yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Aparat berusaha mengamankan massa aksi dari Front Pancasila saat berusaha masuk menuju Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (18/4). Mereka menolak Simposium PKI yang dapat dimanfaatkan menghidupkan kembali paham komunis. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Massa yang tergabung dalam Solidaritas untuk Keadilan Warga Batang (SKWB) menggelar aksi didepan Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Jumat (1/4). Dalam aksinya mereka menolak rencana pembangunan megaproyek PLTU batu bara. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Masyarakat yang tergabung dalam SKWB menggelar aksi, Jakarta, Jumat (1/4). Megaproyek PLTU batu bara yang akan dibangun di Lima desa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang mematikan penghidupan ratusan warga Batang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Massa aksi yang tergabung dalam SKWB membawa foto saat menggelar aksi didepan Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Jumat (1/4). Dalam aksinya mereka menolak rencana pembangunan megaproyek PLTU batu bara. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jakarta, Kamis (25/2). Massa menuntut agar dibatalkannya pengesahan dua Raperda Reklamasi (RZWP3K dan RTR Pantura Jakarta). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Massa saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jakarta, Kamis (25/2). Massa menuntut agar dibatalkannya pengesahan dua Raperda Reklamasi karena dianggap merugikan nelayan serta ekosistem pesisir. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jakarta, Kamis (25/2). Massa menuntut agar dibatalkannya pengesahan dua Raperda Reklamasi (RZWP3K dan RTR Pantura Jakarta). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sejumlah Demonstran dari Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dan Musisi menggelar Aksi di Depan gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/2/2016). Dalam aksinya mereka menuntut "Tolak Revisi UU KPK". (Liputan6.com/Johan Tallo)

Demonstran dari Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dan Musisi menggelar Aksi memasang spanduk di Depan gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/2/2016). Dalam aksinya mereka menuntut "Tolak Revisi UU KPK".(Liputan6.com/Johan Tallo)

Demonstran dari Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dan Musisi berteriak saat menggelar Aksi memasang spanduk di Depan gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/2/2016). Dalam aksinya mereka menuntut "Tolak Revisi UU KPK".(Liputan6.com/Johan Tallo)

Massa yang tergabung dalam Serikat Buruh Garmen, Tekstil dan Sepatu (SGBTS) berunjuk rasa di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Selasa (9/2). Dalam aksinya mereka menuntut penyelesaian kasus pemutusan hubungan kerja 1.300 buruh. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Massa melakukan aksi treatikal berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Selasa (9/2). Mereka menuntut penyelesaian kasus PHK 1.300 buruh PT Panarub Dwikarya yang membuat sepatu Adidas dan Mizuno pada 2012 silam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Massa membawa spanduk saat berunjuk rasa didepan Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Selasa (9/2). Mereka menuntut penyelesaian kasus PHK 1.300 buruh PT Panarub Dwikarya yang membuat sepatu Adidas dan Mizuno pada 2012 silam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

1
2
3