Sukses

Ulah Usil 23 Remaja di Malang Prank Pocong Nyaris Buat Celaka Pengendara Bermotor

Polresta Malang Kota mengumpulkan 23 orang remaja yang merencanakan aksi prank dengan menggunakan kain berwarna putih dan berpura-pura menjadi pocong.

 

Liputan6.com, Malang - Polresta Malang Kota mengumpulkan 23 orang remaja yang merencanakan aksi prank dengan menggunakan kain berwarna putih dan berpura-pura menjadi pocong. 

"Kami mengumpulkan anak-anak tersebut beserta orang tuanya untuk kami ajak koordinasi, edukasi dan imbauan agar memahami bahwa tindakan yang dilakukan itu adalah salah," kata Kasi Humas Polresta Malang Kota Iptu Eko Novianto, Rabu (5/4/2023), dikutip dari Antara.

Para remaja tersebut mendapatkan pemahaman, edukasi dan nasihat bahwa aksi prank dengan berpura-pura menjadi pocong untuk menakut-nakuti pengendara yang melintas adalah tindakan yang tidak baik.

Setelah menerima pemahaman tersebut, puluhan remaja pelaku prank pocong membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Keputusan ini disaksikan bersama oleh seluruh perangkat yang hadir.

"Semoga bisa memberikan edukasi dan pemahaman bagi masyarakat yang lain agar tetap menjaga dan mengawasi anak-anak kita supaya tidak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan dan melanggar hukum," ujarnya.

Kapolsek Klojen Polresta Malang Kota Kompol Syabain Rahmad Kusriyanto menyatakan, aksi prank pocong yang dilakukan sekumpulan remaja tersebut berlokasi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Samaan, Jalan Gilimanuk, Kota Malang.

Aksi viral tersebut hampir mengakibatkan kecelakaan karena salah satu pengendara motor yang melintas kaget dan hampir terjatuh. Aksi itu menyasar warga pengguna kendaraan roda dua dan roda empat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Makan Korban

"Prank pocong yang beredar di sosial media tersebut dilakukan oleh sekumpulan remaja dan kejadian tersebut hampir memakan korban," kata Bain, sapaan akrabnya.

Usai mendapatkan laporan, Polsek Klojen melakukan penelusuran dan mendapatkan 23 nama anak dan remaja yang melakukan aksi itu. Kemudian, pihak kepolisian melakukan rapat koordinasi bersama sejumlah elemen terkait dan memberikan pembinaan kepada para pelaku itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.