Sukses

Warga Kampung 1001 Malam Kota Surabaya Bakal Dapat Hunian Baru

Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan bahwa pemerintah kota memberikan fasilitas tempat tinggal dan bantuan hidup bagi warga yang direlokasi.

Liputan6.com, Surabaya - Warga Kampung 1001 Malam di Kota Surabaya, Jawa Timur yang direlokasi bakal mendapat hunian baru dan bantuan dari pemerintah kota setempat.

Setelah pemindahan 16 keluarga yang tinggal di kolong jembatan Tol Dupak beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota Surabaya memindahkan 32 keluarga dari Kampung 1001 Malam pada Senin (26/12).

Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan bahwa pemerintah kota memberikan fasilitas tempat tinggal dan bantuan hidup bagi warga yang direlokasi.

Pemerintah Kota Surabaya, menurut dia, telah menyiapkan hunian di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Sumur Welut untuk mereka.

"Di sana (Rusunawa Sumur Welut) sudah kami sediakan 44 unit, satu unit satu KK," ujar dia di Surabaya, Selasa (27/12/2022).

Kepada warga luar Surabaya yang dipindahkan dari Kampung 1001 Malam, Anna mengatakan, pemerintah kota memberi mereka pilihan untuk menempati rusunawa, mencari tempat tinggal sendiri, atau kembali ke kampung halaman.

"Ada yang mau pulang ke kampungnya, ada yang ingin mencari kos, dan ada yang ingin mencari kontrakan. Kami tidak masalah, karena kami tidak asal gusur, justru pemkot itu hadir untuk menyelamatkan warga agar tidak terlantar, sedangkan yang punya tanah ini akan mengalihkan fungsinya," kata dia.

Pemerintah Kota Surabaya memindahkan warga yang menempati area Kampung 1001 Malam secara bertahap hingga akhir tahun 2022.

"Rencananya, setelah semua direlokasi, akan dilakukan normalisasi sungai di kawasan itu," kata Anna.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerahkan 4 Bus

Dalam pemindahan 32 keluarga dari Kampung 1001 Malam pada Senin (26/12), kendaraan milik pemerintah dikerahkan untuk membantu mengangkut warga kampung serta barang-barang mereka.

"Sebagian warga ada yang berinisiatif sendiri menggunakan kendaraan pribadi. Ada yang menggunakan truk Satpol PP," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya Eddy Christijanto.

Menurut dia, sebanyak empat bus milik Dinas Perhubungan digunakan untuk mengangkut warga yang direlokasi dan 10 kendaraan Satuan Polisi Pamong Praja digunakan untuk mengangkut barang-barang milik warga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.