Sukses

Okupansi Hotel di Kota Batu Capai 90 Persen, Harga Kamar Naik 100 Persen

Kenaikan harga kamar hotel di Kota Batu ini terbilang masih lebih rendah bila dibanding sebelum terjadi pandemi.

Liputan6.com, Kota Batu - Libur natal 2022 dan tahun baru 2023 (nataru) jadi momen yang dinanti banyak masyarakat untuk berpelesir, apalagi situasi pandemi mulai melandai. Tak sedikit yang memilih wisata Kota Batu sebagai salah satu jujugan favorit.

Libur nataru pun berdampak signifikan bagi pengelola hotel di Kota Batu. Tingkat okupansi atau keterisian penginapan di kota wisata ini mulai penuh. Pada malam pergantian tahun reservasi telah mencapai 90 persen dengan tamu didominasi dari Surabaya dan Jakarta.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi, mengatakan momen nataru jadi panen bagi industri perhotelan setelah dua tahun lebih dihantam pandemi. Malam pergantian tahun jadi waktu yang dipilih masyarakat untuk menginap di hotel.

“Akhir pekan kemarin belum terlalu ramai, masyarakat tampak menahan daya belinya. Puncak keramaian ada di pergantian tahun,” kata Sujud dikonfirmasi Senin, 26 Desember 2022.

Pengelola hotel Batu pun menaikkan harga kamar seiring ramainya kedatangan tamu selama libur nataru ini. Meski begitu, tingkat kenaikannya terbilang tak terlalu tinggi, yakni maksimal 100 persen dari tarif biasanya.

“Kenaikan harga di waktu libur itu wajar. Tapi kenaikan harga sekarang ini masih lebih rendah dibanding dulu sebelum masa pandemi,” ucap Sujud

Jumlah hotel Kota Batu yang jadi anggota PHRI tercatat ada sebanyak 80 hotel dengan jumlah kamar yang tersedia lebih dari 3 ribu kamar. Masing – masing manajemen memiliki kebijakan dalam menaikkan harga tapi tetap mempertimbangan perekonomian masyarakat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Harga Hotel Tak Naik Tajam

Sujud Hariadi mengatakan, dulu sebelum masa pandemi Covid-19 pengelola hotel bisa menaikkan harga sampai 200 persen. Ketika itu, lonjakan tarif tak memengaruhi minat tamu menginap sebab perekonomian cukup baik.

Kondisi berbeda selama dua tahun terakhir, pandemi memukul semua sektor termasuk industri perhotelan. Setelah situasi mulai membaik, kenaikan tarif belum bisa disamakan seperti dahulu. Sebab perekonomian masyarakat baru berangsur pulih.

“Jadi harga kamar tak bisa langsung naik tajam, pengelola hotel mempertimbangkan itu. Alhamdulillah sekarang ramai lagi,” ucap Sujud.

Ia menjelaskan, bila ada harga kamar hotel di Kota Batu yang naik lebih dari 100 persen itu bisa dihitung dengan jari. Dapat dipastikan pula pihak pengelola hotelnya sekaligus menjual paket tahun baru guna menarik minat tamu.

“Tentu kami berharap ke depan perekonomian masyarakat semakin bagus,” ujar Sujud.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.