Sukses

Mengenal 5 Candi di Mojokerto, Bangunan Kuno yang Bernilai Sejarah Tinggi

Banyak candi di Mojokerto saat ini bisa kita kunjungi. Bahkan, ada yang menjadi tempat wisata. Selain untuk melestarikan peninggalan sejarah, berwisata ke candi juga dapat membuat kita melek terhadap peradaban masa lalu.

Liputan6.com, Mojokerto Mojokerto merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki warisan sejarah amat banyak. Salah satu warisan sejarah tersebut adalah candi.

Candi merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat ritual ibadah, pemujaan dewa-dewi, ataupun penghormatan pada leluhur.

Banyak candi di Mojokerto saat ini bisa kita kunjungi. Bahkan, ada yang menjadi tempat wisata. Selain untuk melestarikan peninggalan sejarah, berwisata ke candi juga dapat membuat kita melek terhadap peradaban masa lalu.

Di Mojokerto ada banyak candi yang bisa kamu kunjungi. Mengutip laman Kepustakaan Candi, berikut 5 candi di Mojokerto lengkap dengan penjelasannya.

1. Candi Bajangratu

Candi Bajangratu terletak di Dukuh Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Umumnya sebuah candi bisa diidentifikasi tahun pembuatannya, raja yang memerintah, fungsinya, maupun hal lainnya. Namun tidak untuk Candi Bajangratu, candi ini masih belum diketahui seluk-beluknya secara pasti.

Kendati demikian, Candi Bajangratu diperkirakan berdiri antara abad 13 dan 14 M. Dasarnya adalah wafatnya Prabu Jayanegara dan bentuk gapura mirip dengan candi berangka tahun di Panataran Blitar.

Selain itu, relief penghias bingkai pintu Candi Bajangratu mirip dengan relief Ramayana di Candi Panataran. Serta Bentuk relief naga yang menunjukkan pengaruh Dinasti Yuan.

Pertama kali nama Bajangratu disebut dalam Oudheidkunding Verslag (OV) tahun 1915. Nama Bajangratu diduga ada kaitannya dengan Raja Jayanegara dari Majapahit oleh arkeolog Sri Soeyatmi Satari. Dasar dugaan tersebut karena ada kata 'bajang' yang berarti kerdil.

Dalam kitab Paraton, Jayanegara dinobatkan sebagai raja ketika masih berusia kecil (bajang) yang kemudian gelar Ratu Bajang melekat padanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Candi Brahu

Tidak jauh dari Candi Bajangratu, Candi Brahu terletak di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Letak Candi Brahu juga tidak jauh dari kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur.

Nama Brahu dikaitkan dengan kata "Wanaru" atau "Warahu", merupakan sebuah bangunan suci yang disebutkan di dalam prasasti tembaga 'Alsantan. Kira-kira letaknya 45 meter di sebelah barat Candi Brahu. Prasasti tembaga "Alasantan" dibuat pada 9 September 939 M atas perintah Raja Mpu Sindok dari Kahuripan.

Menurut sebagian masyarakat, Candi Brahu dahulu berfungsi sebagai tempat pembakaran jenazah para raja Brawijaya. Namun, berdasarkan hasil penelitian, tidak ditemukan adanya bekas-bekas abu atau mayat.

3. Candi Kolam Segaran

Candi berikutnya di Mojokerto yang bisa kamu temukan adalah Candi Kolam Segaran. Letaknya berada di Dukuh Trowulan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan. Candi ini tidak berbentuk pada umumnya, namun berbentuk kolam.

Candi Kolam Segaran awal mulai ditemukan pada tahun 1926 dalam keadaan teruruk tanah. Kemudian pada tahun 1966 mengalami pemugaran sekadarnya. Pada tahun 1974 baru dimulai pemugaran yang terencana dan menyeluruh.

Meski belum diketahui pasti fungsi kolam tersebut, namun masyarakat sekitar meyakini jika kolam tersebut digunakan oleh keluarga Kerajaan Majapahit untuk berekreasi dan menjamu tamu luar negeri.

 

3 dari 4 halaman

4. Candi Tikus

Lokasi Candi Tikus berada sekitar 13 km dari sebelah tenggara pusat kota, Tepatnya di Dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi Tikus lokasinya tidak jauh dari Candi Bajangratu, sekitar 600 m.

Pada tahun 1914 Candi Tikus berhasil ditemukan setelah terkubur dalam tanah. Hal itu setelah ada laporan bahwa ada miniatur candi di sebuah pekuburan rakyat. Baru pada tahun 1984 hingga 1985, Candi Tikus mengalami pemugaran secara menyeluruh.

Nama "Tikus" pada candi ini berawal dari sebutan masyarakat sekitar. Di tempat candi yang ditemukan terdapat sarang tikus. Hingga saat ini candi tersebut dikenal sebagai Candi Tikus.

Candi Tikus diperkirakan dibangun antara abad 13 sampai 14 M. Dasarnya adalah sebuah miniatur menara di candi ini, karena miniatur menara merupakan ciri arsitektur pada masa itu.

 

4 dari 4 halaman

5. Candi Wringinlawang

Candi terakhir adalah Candi Wringinglawang. Candi ini berada di Dukuh Wringinlawang, Desa Jati Pasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Lokasinya sekitar 11 km dari Mojokerto ke arah Jombang.

Nama Wringinlawang diambil dari kata "Wringin" dan Lawang. Dalam bahasa Jawa, kata tersebut berarti beringin dan pintu. Konon dahulu di sekitar candi terdapat pohon beringin besar.

Dalam tulisan Raffless tahun 1815, bangunan kuno itu disebut nama Gapura Jati Paser. Kemungkinan sebutan itu berkaitan dengan nama Desa tempat candi berada.

Sedangkan dalam tulisan Knabel tahun 1907, gapura itu disebut sebagai Gapura Wringinlawang. Saat ini bangunan kuno itu dikenal dengan sebutan Candi Wringinlawang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.