Liputan6.com, Seoul - Juli 2024 lalu, Byeon Woo Seok mendadak jadi sorotan, tapi bukan karena demam drakor yang ia bintangi. Melainkan gara-gara tindakan pengamanan berlebihan yang dilakukan bodyguard yang ditugaskan menjaganya, saat sedang berada di Bandara Internasional Incheon.
Awalnya, empat orang diperiksa polisi terkait insiden ini. Perkembangan terbaru, dua orang di antaranya akhirnya kena dakwaan.
Baca Juga
Dilansir dari The Korea Times, Rabu (24/10/2024), Kepolisian Incheon pada Selasa kemarin menyatakan bahwa salah satu orang yang dikenakan dakwaan, adalah seorang pria berusia 40-an tahun dan diidentifikasi sebagai pemimpin perusahaan jasa keamanan. Ia dinilai telah melanggar Aturan Keamanan Industri Jasa.
Advertisement
"Kami akan terus mengambil langkah tegas menghadapi aktivitas ilegal oleh perusahaan keamanan swasta yang bisa membahayakan keamanan penumpang di bandara," begitu pernyataan pihak kepolisian.
Kejadian ini bermula saat Byeon Woo Seok hendak berangkat ke Hong Kong lewat Bandara Internasional Incheon. Saat itu, popularitasnya meroket gila-gilaan berkat drakor Lovely Runner. Namun hal ini menyebabkan ia kerap "digeruduk" penggemar yang ingin berinteraksi dengannya secara dekat.
Tim sekuriti yang disewa agensi Byeon Woo Seok, kemudian melakukan sejumlah hal yang dikeluhkan calon penumpang lain di bandara ini. Mulai dari menggunakan senter yang diduga untuk menghalau penggemar yang mendekat atau berinteraksi dengan sang aktor, hingga mengecek boarding pass penumpang lain.
Tindakan yang Dianggap Absurd
Pihak Bandara Internasional Incheon bahkan ikut minta maaf atas kejadian yang dianggap absurd ini.
“Ini adalah situasi yang tak terduga. Tidak ada firma keamanan swasta yang bertindak begitu absurd atau berlebihan pada masa lalu,” kata Lee Hag Jae, Presiden Bandara Internasional Incheon.
Advertisement
Pertanggungjawaban Agensi Byeon Woo Seok
Agensi Byeon Woo Seok yakni VARO Entertainment juga telah memberikan penjelasan sekaligus permintaan maaf atas insiden ini.
"Setelah mengetahui bahwa ada seorang petugas keamanan menggunakan senter kepada pengguna bandara, kami segera menginstruksikannya untuk menghentikan tindakan tersebut. Meskipun kami tidak sepenuhnya mengetahui situasi keamanan di gerbang, di loket tiket, maupun keamanan di lokasi secara spesifik, kami mengambil tanggung jawab moral penuh atas ketidaknyamanan yang dialami selama proses keamanan. Kami dengan tulus meminta maaf kepada mereka yang merasa terganggu," kata pihak VARO.