Sukses

Marshel Widianto Pernah Diboikot Beberapa Stasiun TV, Penyebabnya karena Star Syndrome

Marshel Widianto mendapatkan popularitas yang begitu besar sehingga membuatnya menjadi star syndrome.

Liputan6.com, Jakarta Marshel Widianto pernah mengalami situasi di mana beberapa stasiun televisi mengambil keputusan untuk tidak memasukkannya dalam daftar tamu atau boikot tertentu. Kejadian ini berhubungan erat dengan kedisiplinan Marshel saat namanya sedang naik daun beberapa bulan lalu.

Menurut penuturan Marshel, pengalaman tersebut menjadi sebuah pembelajaran penting dalam karirnya di industri hiburan, khususnya dalam mengelola pekerjaan yang diterimanya.

"Sebenarnya saat itu bukan sepenuhnya diboikot, tapi lebih ke masalah disiplin dari pihak saya sendiri. Saya bisa menyimpulkan bahwa itu adalah momen pembelajaran yang berharga bagi saya," ungkap Marshel Widianto saat ditemui dalam sebuah kesempatan baru-baru ini.

Semua itu dijadikan Marshel sebagai sebuah pelajaran bagaimana menghadapi pekerjaan yang begitu banyak diterima.

"Bagi saya, ini menjadi pembelajaran berharga karena pada saat itu, jumlah pekerjaan yang datang begitu banyak hingga membuat beberapa hal menjadi kurang sesuai dengan ekspektasi," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Star Syndrome

Setelah popularitasnya meroket dan menerima banyak undangan sebagai bintang tamu di berbagai stasiun televisi, Marshel mengakui bahwa ia terperangkap dalam 'star syndrome' atas pencapaian yang telah diraihnya saat itu.

"Saya merasa terkejut dengan kondisi itu, saya mengalami apa yang disebut sebagai 'star syndrome' pada saat itu," kata Marshel.

 

3 dari 4 halaman

Tawaran Pekerjaan

Situasi ini menjadi momen yang mengagetkan karena berbagai tawaran pekerjaan yang begitu banyak diterima olehnya, sehingga membuatnya kehilangan arah dan bahkan terlambat datang dalam beberapa program yang mengundangnya.

"Ketika itu terjadi, saya kaget karena berbagai tawaran pekerjaan masuk begitu cepat, saya menerima semuanya. Akhirnya, saya sampai terlambat dalam beberapa kesempatan," paparnya.

 

4 dari 4 halaman

Titik Balik

Pengalaman ini menjadi titik belok bagi Marshel untuk kembali memahami pentingnya manajemen waktu dan kedisiplinan dalam mengelola karirnya.

"Saya benar-benar kaget dengan situasi itu, terutama dalam memahami betapa pentingnya mengelola waktu dan mengembangkan kedisiplinan dalam menerima tawaran pekerjaan," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini