Sukses

Suasana Duka Gempa Nepal, Keluarga Korban Tak Kuasa Bendung Isak Tangis di Tengah Upacara Kremasi

Jenazah korban tewas gempa Nepal telah dikremasi sembari diiringi oleh isak tangis keluarga yang mengelilingi selama upacara kremasi Hindu di tepi Sungai Bheri.

Liputan6.com, Kathmandu - Kesedihan tengah melanda warga Nepal setelah gempa bumi melanda pegunungan barat laut negara tersebut hingga menewaskan 157 orang. Ribuan penduduk desa lainnya juga kehilangan tempat tinggal akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang negara itu pada Jumat (3/11/2023).

Melansir reuters.com, Minggu (5/11/2023), jenazah korban tewas telah dikremasi sembari diiringi oleh isak tangis keluarga. Sekitar 10 jenazah diselimuti kain putih di tenda terpal oleh para kerabat yang mengelilinginya. Mereka menyiapkan karangan bunga untuk upacara kremasi Hindu di tepi Sungai Bheri.

Tim penyelamat memang telah sigap mencari orang-orang yang masih terjebak di reruntuhan bangunan tak lama setelah gempa Nepal mengguncang dan menjadi bencana memilukan selama delapan tahun terakhir. Pada 2015 lalu, Gempa Nepal menewaskan lebih dari 8.900 orang.

Salah seorang keluarga korban jiwa, Baljit Mahar, duduk bersila di dekat jenazah putranya yang meninggal dunia akibat gempa di usia tujuh tahun. Ia menarik jenazah anaknya dari reruntuhan rumah satu lantai yang terbuat dari lumpur dan batu.

“Kami tidak dapat menyelamatkannya, sementara enam anggota keluarga lainnya dapat segera keluar setelah gempa mengejutkan dari tidur kami,” ujar Mahar kepada Reuters di desa berbukut Chiuri distrik Jajarkot.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Korban Luka-luka Gempa Nepal dan Rumah yang Tak Bisa Dihuni

Pihak berwenang menyampaikan bahwa Gempa Nepal yang melanda bagian barat negara Himalaya itu menyebabkan sedikitnya 250 orang luka-luka. Sejak gempa mengguncang, ribuan bangunan di Jajarkot dan distrik tetangga Rukum Barat telah runtuh maupun retak dan sudah tidak dapat dihuni lagi.

“Semua barang dan pakaian saya ada di bawah puing-puing. Aku dibiarkan tanpa apa pun," ujar Baljit Mahar.

Pusat Seismologi Nasional Nepal mengatakan gempa bumi yang melanda negara mereka berkekuatan 6,4 skala Richter. Namun menurut Survei Geologi Amerika Serikat, diperkirakan bahwa gempa bumi Nepal memiliki kekuatan sebesar 5,6 skala Richter.

 

3 dari 4 halaman

Ribuan Korban Gempa Nepal Menetap di Luar Rumah

Akibat banyaknya rumah yang sudah tak layak huni, ribuan orang terpaksa harus melewati akhir pekan pada Sabtu (4/11/2023) malam dalam kondisi cuaca yang sangat dingin.

Penduduk menggunakan apa saja yang bisa mereka temukan untuk berteduh di malam hari, seperti menggunakan lembaran plastik dan pakaian bekas agar tetap hangat.

Kebanyakan dari mereka tidak dapat mengambil barang-barang karena berada di bawah reruntuhan. Sementara masih banyak yang berharap bisa segera mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Situasi kami menjadi semakin buruk sehingga kami tidak punya apa-apa lagi untuk dimakan. Makanan apa pun yang kami miliki terkubur di bawah reruntuhan rumah kami yang roboh," kata seorang penduduk bernama Samkhana Bika pada Minggu.

 

4 dari 4 halaman

Korban Gempa Nepal Menggunakan Api Unggun

Rumah Samkhana di Desa Chepare ambruk, menbuatnya terpaksa untuk duduk bersama enam anggota keluarganya di sekitar api unggun di dekat rumahnya agar mereka tetap hangat.

"Orang lain memberi kami nasi, sedikit minyak, dan sedikit garam yang kami bikinkan sup tadi malam," ujarnya.

Sementara itu, pemerintah Nepal mengatakan sedang berusaha memberikan bantuan ke daerah terdampak gempa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini