Sukses

Kisah Influencer Dimas Ramadhan 3 Bulan di Spanyol dan Terapkan Gaya Hidup Cashless, Ringkas dan Aman

Dimas Ramadhan pernah menetap di Spanyol 3 bulan dan mencicipi gaya hidup contactless. Ia merasa nyaman karena tak perlu bawa banyak uang tunai.

Liputan6.com, Jakarta Dimas Ramadhan mencuri perhatian netizen lewat konten jalan-jalan lintas benua dari Asia hingga Eropa. Ia mengabadikan beragam momen dari dalam pesawat hingga lanskap menawan yang dikunjungi.

Akun Instagram terverifikasi Dimas Ramadhan kini diikuti 145 ribuan orang. Gelar influencer lifestyle melekat padanya. Ia lantas membagikan pengalaman kala melancong ke Eropa, khususnya Spanyol.

Dimas Ramadhan pernah menetap di Spanyol 3 bulan dan mencicipi gaya hidup contactless termasuk cashless. Seperti diketahui, sebagian besar transaksi kini dilakukan dengan memindai kode batang QRIS atau contactless.

“Bisa dibilang aku sudah menggunakan pembayaran cashless, karena supernyaman. Ketika pakai cashless aku enggak perlu ribet uang kembalian. Koin-koin berceceran, sekarang lebih mudah. Lebih enggak stres pikiran kalau pakai cashless,” katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tinggal Pindai

Dimas Ramadhan menyebut metode transaksi cashless lebih simpel dengan banyak keuntungan. Pertama, lebih nyaman karena tak perlu pegang-pegang uang fisik yang berpindah tangan. Pandemi Covid-19 turut membentuk gaya hidup masyarakat menjadi contactless termasuk saat bertransaksi.

“Kedua, lebih sat-set apalagi di Indonesia sudah ada e-wallet. Ketika datang ke supermarket, tidak usah bawa uang tunai. Tinggal pindai, langsung bisa transaksi,” Dimas Ramadhan membeberkan lalu menyebut, di luar negeri hampir 100 persen transaksinya contactless salah satunya pakai Visa.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Tak Repot ke Money Changer

Ini disampaikannya kala menjadi bintang tamu “Visa Contactless Talk: Siapkah Kita Meninggalkan Uang Cash?” yang digelar daring baru-baru ini. Keuntungan ketiga, aman tanpa ribet. Pernah, saat di Eropa, Dimas Ramadhan pergi ke toilet bertarif 1 euro. Transaksi sekecil ini pun contactless.

“Bahkan pas aku di bandara lalu naik bus, itu langsung tap enggak usah repot ke money changer. Lebih efisien. Karena aku takut bawa uang banyak-banyak (ke luar negeri). Takut dicopet. Jadinya lebih enak cashless sekarang. Di Singapura, MRT-nya juga bisa pakai contactless,” ungkapnya.

 

4 dari 4 halaman

Di Spanyol 3 Bulan

“Sekarang contactless aku sudah ada di ponsel. Karena waktu itu aku pernah tinggal di Spanyol tiga bulan jadi aku daftar ke sana, dan bank di sana support untuk (bayar via ponsel). Kalau kartu hilang, bisa diblokir melalui ponsel. Aman dan simpel,” Dimas Ramadhan berbagi pengalaman.

Dalam kesempatan itu, Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman, memaparkan studi Consumer Payment Attitude Visa 2022. Alasan mengurangi uang tunai yakni 56 persen merasa kurang aman karena bisa jatuh atau dicuri dan 48 persen khawatir bisa menyebarkan infeksi.

“Studi yang sama menyebut 47 persen merasa tak perlu membawa banyak karena gampang menarik uang, 44 persen merasa membawa uang tunai merepotkan dan sudah banyak toko yang menyediakan fasilitas pembayaran cashless,” Riko Abdurrahman menjelaskan.

Kartu contactless kian populer. Di lebih dari 20 negara, pembayaran via contactless mencapai 90 persen dari semua transaksi tatap muka Visa. “Lebih praktis, cukup men-tap kartu 1 atau 2 detik. Karena menggunakan NFC, ia tidak bergantung jaringan internet. Lebih cepat dan praktis,” tambah Riko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.