Sukses

Terungkap Kelakuan Mario Dandy Diduga Pelaku yang Aniaya David, Saat Sekolah Sering Ngutang dan Bayarnya Harus Ditagih

Salah satu pemilik kantin SMP Pangudi Luhur Yogyakarta, bercerita tentang kelakuan Mario Dandy saat sekolah.

Liputan6.com, Jakarta - Mario Dandy, cowok yang diduga sebagai pelaku yang aniaya David, memiliki kehidupan yang hedon. Dan sejak SMP, ia kerap membuat orang lain susah.

Seperti kenangan Sumijah, pemilik kantin di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, tempat Mario Dandy bersekolah.

Diakui Sumijah, bahwa kekasih AG ini kerap mengambil dagangannya tanpa langsung membayarnya alias ngutang, dilansir kanal YouTube Tribunnews, Selasa (28/2/2023).

"Anaknya kalau sama saya asal ngambil pergi, ngambil pergi. Tapi kan saya siap buku, jadi bayarnya nanti," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ngejar

Diakui Sumijah, bahwa dirinya harus mengejar Mario Dandy untuk menagih pembayaran makanan yang sudah diambilnya.

"Saya harus ngejar-ngejar. Kalau dia bawa uang minta. Kalau dia bayar di sana, aku ke sana 'Kamu bawa uang, sini Bu Sum kasih dulu. Kamu sudah segini, sudah segini' dikasih," lanjutnya.

 

3 dari 4 halaman

Rp150 Ribu

Mario Dandy menumpuk utangnya kepada ibu kantin cukup banyak. Dalam seminggu, ia bisa jajan hingga 150 ribu rupiah.

"Dia anak orang kaya kan setahu saya. Ya enggak mesti tergantung yang diambil. Selama sama saya itu kemaren itu sekitar Rp150 ribu ada, seminggu. Dibayarnya lama karena kadang-kadang anaknya enggak keluar-keluar," sambungnya.

 

4 dari 4 halaman

Lebih dari Seminggu

Dalam hal pembayaran, Sumijah juga menyebut bahwa Mario Dandy kerap lama. Tapi untungnya, kala itu Mario tak emosi saat ditagih.

"Lama, lebih dari seminggu (bayarnya). Saat ditagih dia cuma bilang 'Aku belum bawa uang bu'. Waktu dia dianter sama sopirnya dia bilang 'Enggak bawa uang asisten saya'. Oh enggak marah, cuma hyper aktif. Kalau dia mainnya pilih-pilih," bebernya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.